Rusia Pastikan Bergabung Dalam Latihan Bersama di China, Ahli: Bukti Saling Percaya Awasi Asia Tengah

- 29 Juli 2021, 19:50 WIB
 Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin /Reuters/Evgenia Novozhenina/

"Dilihat dari pasukan yang berpartisipasi, peralatan terkait, dan subjek latihan, Zapad/Interaction-2021 adalah latihan strategis skala besar yang menampilkan beberapa senjata dan peralatan serta taktik paling canggih di dunia," kata seorang pakar militer Tiongkok yang meminta untuk dirahasiakan namanya.

Itu bisa menjadi serangkaian latihan yang sering, prediksi sang ahli. Sejak 2018, China telah berpartisipasi dalam latihan strategis Vostok-2018, Tsentr-2019 dan Kavkaz-2020 di Rusia.

Baca Juga: Rusia dan Tajikistan Berkerjasama Akan Lawan Taliban, Situasi Afghanistan Dianggap Memburuk

Ini juga akan menjadi pertama kalinya China menjadi tuan rumah latihan strategis yang akan mengundang militer asing, dan pertama kalinya pasukan Rusia akan memasuki pangkalan militer Qingtongxia, kata para pengamat.

Tujuan dari latihan ini adalah untuk mengkonsolidasikan kemitraan strategis yang komprehensif di era baru antara China dan Rusia.

"Selain itu, latihan bersama ini juga untuk memperdalam kerja sama pragmatis dan persahabatan tradisional antara kedua militer, dan selanjutnya menunjukkan tekad dan kemampuan kedua belah pihak untuk memerangi kekuatan teroris dan mempertahankan perdamaian dan keamanan kawasan regional," kata Wu.

Baca Juga: Partai Komunis Rusia Bersiap Banding Karena Tokohnya, Rival Putin Tidak Bisa Mencalonkan Diri

China dan Rusia mempertahankan latihan tahunan rutin meskipun ada kesulitan yang ditimbulkan oleh COVID-19, dan ini mencerminkan perlunya meningkatkan kemampuan bersama kedua militer untuk menghadapi tantangan regional dan global di tengah situasi khusus.

Perang bisa terjadi meskipun ada pandemi, atau pandemi bisa terjadi selama perang, seorang pakar China dalam urusan internasional mengatakan kepada Global Times pada hari Kamis, meminta anonimitas.

Latihan itu menunjukkan tingkat baru kerja sama militer-ke-militer serta tingkat saling percaya politik yang tinggi, kata pakar itu.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah