Network
ISU BOGOR - Seorang pakar memperingatkan sebuah perusahaan China yang didukung partai komunis negara telah mengambilalih semikonduktor Inggris. Hal itu dapat menyebabkan "kebocoran teknologi dan kemampuan desain" ke Beijing.
Dikutip dari Daily Express disebutkan perusahaan China yang melakukan akuisisi pabrik chip terbesar di Inggris kini memiliki 100 persen saham Newport Wafer Fab.
Perusahaan, yang disebut Wingtech, sangat didukung oleh Partai Komunis China, PKC. Wingtech merupakan perusahaan China yang memproduksi chip semikonduktor Belanda Nexperia yang telah mengakuisisi pabrik chip terbesar di Inggris.
Baca Juga: Studi Baru: COVID-19 Kemungkinan Besar Berasal Dari Alam, Bukan Kebocoran Lab di Wuhan China
Pabrik chip Welsh kini telah berganti nama menjadi Nexperia Newport dan menghasilkan chip semikonduktor canggih yang dapat digunakan dalam teknologi militer seperti rudal hipersonik.
Akuisisi pabrik, yang sebelumnya dikenal sebagai Newport Wafer Fab, menelan biaya perusahaan induk China sebesar £63 juta.
Data dari Datenna, yang melakukan penelitian tentang investasi dan akuisisi China, menemukan bahwa ada pengaruh negara China yang signifikan di dalam perusahaan pemegang saham utama.
Baca Juga: Krisis China: Rezim Xi Jinping 'Bisa Segera Runtuh' Saat Pembersihan Militer Jadi Bumerang Bagi PKC
Sebagian besar saham perusahaan dimiliki oleh Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi Dewan Negara yang dikendalikan negara China, sebuah dana investasi semikonduktor pemerintah.
Data dari Datenna, yang dibagikan kepada CNBC, menemukan bahwa total 30 persen saham Wingtech dapat ditelusuri kembali ke pemerintah China.
Berbicara kepada Express.co.uk pakar intelijen militer Anders Corr mengatakan: "Pembelian Newport Wafer Fab oleh perusahaan yang dikendalikan China berisiko ketergantungan Inggris dalam pembuatan chip.
"Ini juga berisiko kebocoran teknologi dan kemampuan desain menjadi ancaman terbesar Barat.
"Ini harus ditentang keras oleh warga Inggris yang ingin memastikan bahwa pabrik mobil mereka memiliki akses ke chip buatan Inggris.
“Ini juga harus ditentang oleh mereka yang ingin menjadi pemain tim dengan demokrasi lain dalam menghentikan praktik ekonomi predator China.
Baca Juga: Rusia Protes Seruan Prancis untuk Tidak Mengakui Vaksin dari China dan Negaranya
"Harga belinya mencuri perhatian China."
Mengomentari penjualan pabrik chip, Achim Kempe, Chief Operations Officer Nexperia menyatakan: “Kami sangat bersemangat untuk memasukkan Newport sebagai bagian dari jejak manufaktur global kami.
"Nexperia memiliki rencana pertumbuhan yang ambisius dan menambahkan Newport mendukung pertumbuhan permintaan global untuk semikonduktor.
"Fasilitas Newport memiliki tim operasional yang sangat terampil dan memiliki peran penting untuk memastikan kelangsungan operasi. Kami berharap dapat membangun masa depan bersama."
Penjualan tersebut juga disambut dengan reaksi positif oleh Drew Nelson, ketua Newport Wafer Fab, yang mengatakan: “Perubahan kepemilikan situs Newport menandai langkah penting untuk masa depan fasilitas dan juga kawasan.
"Kami senang bahwa kami dapat mempertahankan keahlian dalam mengembangkan perangkat silikon kelas atas di fab wafer 200 mm sementara pada saat yang sama membuka peluang bagi kami untuk menambahkan teknologi semikonduktor baru."
Semikonduktor sangat penting untuk sistem senjata canggih seperti rudal hipersonik
Berbicara tentang penggunaan semikonduktor dalam pengembangan senjata hipersonik, Menteri Perdagangan AS Gina M. Raimondo mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kemampuan superkomputer sangat penting untuk pengembangan banyak senjata modern dan sistem keamanan nasional, seperti senjata nuklir dan senjata hipersonik. .
“Departemen Perdagangan akan menggunakan sepenuhnya otoritasnya untuk mencegah China memanfaatkan teknologi AS untuk mendukung upaya modernisasi militer yang tidak stabil ini.”
Terletak di Duffryn, Newport, Wales, pabrik ini adalah salah satu dari segelintir perakit semikonduktor di Inggris.
Nexperia telah dihubungi untuk memberikan komentar tentang kemungkinan masalah keamanan tetapi belum menjawab.***
