Jadi Tuan Rumah Olimpiade, Barat Daya Tokyo Malah Tertimpa Bencana Longsong, Warga: Ini Neraka

- 5 Juli 2021, 14:54 WIB
Tangkapan layar petugas penyelamat Jepang saat evakuasi longsor di tepi barat daya Tokyo, di kota Atami, yang terjadi pada Sabtu, 3 Juli 2021.
Tangkapan layar petugas penyelamat Jepang saat evakuasi longsor di tepi barat daya Tokyo, di kota Atami, yang terjadi pada Sabtu, 3 Juli 2021. /Chris Dale/Reuters

 

ISU BOGOR - Bencana longsor nemimpa tepi barat daya Ibu Kota Jepang, Tokyo di Atami menewaskan 3 orang dan ratusan orang lainnya hilang pada Sabtu, 3 Juli 2021, saat kota itu akan jadi tuan rumah olimpiade musim panas negaranya.

Pada Senin, 5 Juli 2021, tim penyelamat di Jepang telah mengaku putus ada dalam mencari korban yang hilang.

Sementara ini terdata 80 orang diyakini masih hilang dalam dua hari peristiwa tanah longsor itu menghancurkan kota tepi laut Atami.

 

Baca Juga: Ambisi Aktifkan Spyware, Militer Myanmar Cekal Perjalanan Luar Negeri Pejabat Telekomunikasi

 

Peristiwa itu membuat rumah-rumah hancur dan mengubur jalan di bawah lumpur dan batu.

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengatakan pihaknya akan mengupayakan penyelamatan secepat mungkin.

"Kami ingin menyelamatkan sebanyak mungkin korban ... yang terkubur di puing-puing sesegera mungkin," katanya kepada wartawan.

Ia pun menambahkan, polisi, petugas pemadam kebakaran, dan anggota militer melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu pencarian.

Terpisah, Wali kota Tokyo, Sakae Saito menyebutkan data korban tewas resmi atas bencana longsor di 90 km (60 mil) barat daya Tokyo mencapai tiga orang.

Sedangkan jumlah orang hilang telah turun dari 113 sebelumnya pada Senin, 5 Juli 2021 pagi.

Namun, jumlah penyelamat di lokasi bencana pun telah meningkat menjadi 1.500.

Saito mengatakan korban ketiga yang dikonfirmasi adalah seorang wanita berusia 82 tahun yang meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit.

Sementara itu, seorang warga yang merasa kehilangan ibunya, tak menyangka atas situasi yang dihadapinya kini.

 

Baca Juga: Perintah Rahasia Bocor, Militer Myanmar Dikabarkan Ingin Diberi Akses Sadap Percakapan Warga

 

"Ibuku masih hilang. Saya tidak pernah membayangkan hal seperti ini bisa terjadi di sini," kata seorang pria kepada televisi publik NHK.

Di sisi lain, seorang pengungsi berusia 75 tahun mengatakan rumah di seberang rumahnya telah hanyut dan pasangan yang tinggal di sana tidak ditemukan.

"Ini neraka," katanya.


Kronologi longsor

Tanah longsor wilayah Tokyo pada Sabtu, 3 Juli 2021 pagi dipicu oleh hujan deras akibat beberapa daerah menerima lebih banyak hujan dalam 24 jam.

Lebatnya hujan pun dikabarkan lebih daripada yang biasa terjadi sepanjang Juli.

Sekitar 130 bangunan terkena dampak bencana di Atami, sebuah kota berpenduduk 36.000 orang.

Terletak di lereng curam yang mengarah ke teluk, Atami adalah resor mata air panas yang populer.

Air, lumpur dan puing-puing diperkirakan telah mengalir di sepanjang sungai sekitar 2 km (1,2 mil) ke laut, kata media setempat.

 

Baca Juga: Gawat, Kota Miami Amerika Serikat Dikepung Bencana Badai Tropis Elsa Perayaan Kemerdekaan Dibatalkan

 

Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato meminta warga untuk tetap waspada, karena tanah jenuh telah melemah dan bahkan hujan ringan bisa berbahaya.

Meskipun juru bicara kota Atami Hiroki Onuma mengatakan kepada Reuters bahwa hujan telah berhenti di Atami untuk saat ini.

Akan tetapi diperkirakan, kemungkinan potensi tanah longsor akan meningkat.

"Situasinya tidak dapat diprediksi," katanya.***

Editor: Chris Dale

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x