Merasa Digertak Negara Barat, Presiden China Lawan Ancaman Janji Satukan Taiwan dan Stabilitas Hong Kong

- 1 Juli 2021, 23:05 WIB
Polisi hong kong menangkap seorang mantan jurnalis senior surat kabar apple daily di bandara internasional pada minggu malam atas dugaan tuduhan keamanan nasional ketika ia mencoba meninggalkan kota, menurut laporan media lokal.
Polisi hong kong menangkap seorang mantan jurnalis senior surat kabar apple daily di bandara internasional pada minggu malam atas dugaan tuduhan keamanan nasional ketika ia mencoba meninggalkan kota, menurut laporan media lokal. /Twitter.com/@thevocket

Hal itu dikatakan Jinping pada momen Partai Komunis yang berkuasa menandai seratus tahun pendiriannya, Kamis, 1 Juli 2021.

Ia malah memuji "dunia baru" yang diciptakan oleh rakyatnya pada momen itu.

Dalam pidato selama satu jam dari Lapangan Tiananmen, Xi berjanji untuk membangun militer China.

Nama Xi dan partainya melambung ketika China pulih dengan cepat dari wabah COVID-19 dan mengambil sikap yang lebih tegas di panggung global.

Tetapi pemerinahannya menghadapi kritik eksternal atas tindakan kerasnya di Hong Kong dan perlakuan terhadap etnis minoritas di Xinjiang.

Selain itu, berurusan dengan prospek demografis yang memburuk yang membahayakan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Ancaman penggal kepala dari Jinping menyusul survei terhadap 17 negara maju yang dirilis pada hari Rabu, 30 Juni 2021 oleh Pew Research Center yang berbasis di AS.

Menunjukkan bahwa pandangan tentang China secara luas tetap negatif dan kepercayaan terhadap Xi mendekati posisi terendah dalam sejarah.

Pada hari Kamis, Xi mengatakan bahwa rakyat China tidak akan pernah membiarkan kekuatan asing untuk menggertak, menindas, atau menundukkan mereka.

 

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah