Putin menambahkan bahwa bahkan jika Barat tidak mengakui hasil referendum rakyat yang terjadi di Krimea sebelum reunifikasi dengan Rusia, tidak ada gunanya provokasi.
Menurutnya, perang dunia baru tidak akan dimulai meski Rusia menenggelamkan HMS Defender karena kapal tersebut melanggar wilayah perairan Rusia.
Baca Juga: Ketegangan Meningkat, Rusia Tantang Inggris dan AS Kirim Pasukan AL ke Laut Hitam
Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, sementara itu, bereaksi terhadap pernyataan Putin dengan mengklaim bahwa awak kapal perusak Inggris bertindak sesuai dengan norma-norma internasional.
Insiden HMS Defender
Rabu 27 Juni 2021 lalu, kapal perang Inggris masuk ke perairan teritorial Rusia di Laut Hitam, mendorong pasukan Rusia untuk melepaskan tembakan peringatan sampai kapal itu pergi. London membantah ada tembakan sama sekali, meskipun dinas keamanan Rusia, FSB, merilis rekaman video dari pertemuan itu.
Seorang koresponden BBC yang berada di atas kapal Inggris selama insiden itu juga mengatakan dia melihat lebih dari 20 pesawat di atas dan dua kapal penjaga pantai Rusia yang membayangi HMS Defender.
Baca Juga: Rusia Rilis Video Jet Tempur Terbang di Atas Kapal Perang HMS Defender Inggris di Laut Hitam
Dalam perkembangan terpisah pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Angkatan Udara Rusia harus mengerahkan jet tempur Su-30 dan Su-24 untuk mencegah pelanggaran perbatasan negara oleh fregat Belanda, Evertsen pada 24. Juni.
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan nyata atas keluhan sebelumnya oleh militer Belanda, yang menuduh jet tempur Rusia melecehkan fregat Belanda saat berlayar melalui Laut Hitam Kamis lalu.