Sejumlah Ilmuwan Coba Pulihkan Urutan Gen Virus Corona yang Diam-diam Tahun Lalu Telah Dihapus di Wuhan

- 26 Juni 2021, 16:28 WIB
Ilustrasi virus corona. Varian corona baru dari India, Covid-19 varian Delta, ternyata menyebar jauh lebih cepat sebagaimana disebutkan PD IDI.
Ilustrasi virus corona. Varian corona baru dari India, Covid-19 varian Delta, ternyata menyebar jauh lebih cepat sebagaimana disebutkan PD IDI. /Pixabay/geralt/

Perlu diketahui Bloom adalah penulis utama dalam sebuah surat yang diterbitkan pada bulan Mei di jurnal Science yang mendesak penyelidikan yang tidak memihak tentang asal-usul virus corona, Live Science melaporkan.

"Mereka tiga langkah lebih mirip dengan virus corona kelelawar daripada virus dari pasar ikan Huanan," kata Bloom kepada The New York Times.

Bloom mengatakan data baru ini mengisyaratkan bahwa virus itu beredar di Wuhan jauh sebelum muncul di pasar makanan laut.

"Fakta ini menunjukkan bahwa urutan pasar, yang merupakan fokus utama epidemiologi genom dalam laporan bersama WHO-China ... tidak mewakili virus yang beredar di Wuhan pada akhir Desember 2019 dan awal Januari 2020," tulis Bloom dalam makalahnya yang diunggah 22 Juni ke database pracetak bioRxiv.

Menurut Zimmer, sekitar setahun yang lalu 241 urutan genetik dari pasien virus corona telah hilang dari database online bernama Sequence Read Archive yang dikelola oleh National Institutes of Health (NIH).

Bloom memperhatikan urutan yang hilang ketika dia menemukan spreadsheet dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2020 di jurnal PeerJ di mana penulis mencantumkan 241 urutan genetik SARS-CoV-2 hingga akhir Maret 2020; urutannya adalah bagian dari proyek Universitas Wuhan yang disebut PRJNA612766 dan diduga diunggah ke Arsip Baca Urutan.

Dia mencari database arsip untuk urutan dan mendapat pesan "Tidak ada item yang ditemukan," tulis Bloom di makalah bioRxiv, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Penyelidikannya mengungkapkan bahwa urutan yang dihapus telah dikumpulkan oleh Aisu Fu dan Rumah Sakit Renmin Universitas Wuhan, dan pracetak penelitian yang diterbitkan dari urutan tersebut (disebut sebagai Wang et al. 2020) menunjukkan bahwa mereka berasal dari sampel usap hidung dari pasien rawat jalan dengan suspek COVID-19 di awal epidemi.

Bloom tidak dapat menemukan penjelasan mengapa urutan telah dihapus, dan emailnya ke kedua penulis terkait untuk menanyakan tidak mendapat tanggapan.

"Tidak ada alasan ilmiah yang masuk akal untuk penghapusan: urutannya sangat sesuai dengan sampel yang dijelaskan dalam Wang et al. (2020a,b)," tulis Bloom dalam bioRxiv.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah