Pilihan Perempuan Bisa Jadi Hambatan Utama China Dalam Menerapkan Kebijakan Tiga Anak

- 6 Juni 2021, 11:31 WIB
Ilustrasi kebijakan tiga anak di China
Ilustrasi kebijakan tiga anak di China /SANGHEE LIU/The Sydney Morning Herald

ISU BOGOR - Ketika Cina memperkenalkan kebijakan satu anak pada musim gugur 1980, negara itu berada di tengah-tengah revolusi ekonomi.

Pembuat kebijakannya percaya bahwa mereka harus mengubah ekonomi pedesaan yang dibajak oleh jutaan putra dan putri China menjadi populasi yang lebih makan dan berpendidikan lebih baik di kota-kota.

Dihantui oleh kelaparan yang menewaskan puluhan juta antara tahun 1959 dan 1961, partai tersebut ingin mengekang pertumbuhan populasi terbesar di dunia - hanya sedikit dari 1 miliar pada tahun 1980 - untuk memudahkan permintaan sumber daya.

Baca Juga: China Kirim 16 Pesawat Tempur di Laut China Selatan untuk Menguji Pertahanan Udara Malaysia

Selama lebih dari tiga dekade, eksperimen sosial terbesar di dunia akan memaksa ibu dan ayah untuk menyembunyikan anak tambahan mereka atau didenda atau dipecat.

Ini akan menyebabkan lebih dari 336 juta aborsi, banyak dari mereka perempuan.

Sekarang Cina memiliki 30 juta lebih banyak pria daripada wanita dan krisis demografis penemuannya sendiri.

Baca Juga: Malaysia Kerahkan Jet Tempur Antisipasi Serangan Udara 16 Pesawat China

Generasi yang mendahului kebijakan satu anak semakin tua. Populasi China tumbuh dari 540 juta pada tahun 1949 menjadi 940 juta pada tahun 1976. Pensiun pensiun jatuh tempo dan begitu juga tagihan rumah sakit.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Sydney Morning Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x