Pilihan Perempuan Bisa Jadi Hambatan Utama China Dalam Menerapkan Kebijakan Tiga Anak

- 6 Juni 2021, 11:31 WIB
Ilustrasi kebijakan tiga anak di China
Ilustrasi kebijakan tiga anak di China /SANGHEE LIU/The Sydney Morning Herald

Ada proporsi pekerja yang lebih kecil untuk membayar mereka dan lebih sedikit perempuan untuk melahirkan generasi pembayar pajak berikutnya.

Badan pembuat keputusan utama China, Politbiro, mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan meningkatkan jumlah anak yang diizinkan per keluarga dari batas saat ini dua menjadi tiga.

Baca Juga: China Hadapi Perang Saudara Terpanjang di Dunia dengan Myanmar, Krisis yang Tidak Dapat Dihindari

Ini mengambil langkah mengetahui bahwa kebijakan dua anak yang diperkenalkan pada tahun 2016 tidak berdampak.

Tingkat kesuburan tetap di 1,3 selama lima tahun, jauh di bawah tingkat penggantian yang diperlukan untuk menghentikan penyusutan populasi.

Eksperimen satu anak mengubah Cina. Keluarga pedesaan yang besar telah menjadi keluarga kecil yang didedikasikan untuk keberhasilan seorang anak tunggal.

Sebuah survei tahun 2016 oleh Federasi Wanita Seluruh China yang dikendalikan pemerintah menemukan hanya 21 persen wanita yang mengatakan mereka ingin memiliki anak kedua.

Biaya hidup, khususnya di Beijing dan Shanghai, telah melonjak. Harga rumah melonjak 30 persen di kedua kota antara 2015 dan 2017.

Di Yanjiao, sebuah kota kecil di pinggiran timur Beijing, ibu 36 tahun Sharon Piao mengatakan dia tidak akan mempertimbangkan anak kedua, apalagi anak ketiga, setelah berhenti dari pekerjaannya untuk merawat bayinya.

“Biaya hanya memiliki anak terlalu tinggi, belum lagi biaya membesarkannya. Kami harus membayar puluhan ribu yuan untuk semua jenis pemeriksaan kesehatan, rawat inap dan perawatan bersalin,” katanya pada hari Kamis.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Sydney Morning Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah