Gaduh, BMKG Yakinkan Kabar Potensi Tsunami Tinggi Jawa Timur untuk Mitigasi Bencana

- 4 Juni 2021, 07:59 WIB
Ilustrasi Tsunami di lautan
Ilustrasi Tsunami di lautan /Unsplash/Todd Turne

ISU BOGOR - Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono meyakinkan masyarakat tidak perlu panik atas potensi tsunami di 8 kabupaten Provinsi Jawa Timur.

Kabar tsunami yang bisa mencapai 15 meter hingga 30 meter di Jawa Timur sebenarnya berguna untuk mitigasi bencana.

Potensi tersebut pun tidak diketahui kapan akan terjadi, namun sebagai kewaspadaan sejak dini.

"Gaduh tsunami Jatim, sebenarnya masyarakat tidak perlu panik karena model skenario terburuk itu dibuat untuk merancang mitigasi. Kapan terjadinya juga tidak ada yang tahu," tulis Daryono dalam cuitan di akun Twitternya @DaryonoBMKG, Jumat, 4 Juni 2021 pagi.

Baca Juga: Kata Motivasi Hari Ini: Penting, 3 Cara Mengenal Diri Sendiri

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Ternate, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Baca Juga: Kiat Menjadi Penulis Profesional, Segera Temukan Niche dari Sekarang

Sebenarnya, menurut Daryono potensi tsunami tidak hanya ada di Jawa Timur. Melainkan beberapa provinsi lainnya di Indonesia pun sama.

"Jadi respon mitigasi yang dinanti bukan kepanikan, potensi itu sama untuk semua wilayah, Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hingga Sumba, bukan Jatim saja," tambahnya.

Dalam unggahan sebelumnya, Darmono pun menjelaskan sebenernya tidak ada wilayah yang istimewa tentang pontensi tsunami.

"Potensi gempa dan tsunami di wilayah barat sumatra, selat sunda, selatan jawa, selatan Bali dan NTB semua sama, tidak ada yang diistimewakan," tulisnya, Rabu, 2 Juni 2021.

Dikatakan Daryono, yang istimewa adalah kepedulian masyarakat untuk mau ikut berupaya dalam mitigasi bencana.

Baca Juga: Terancam Terbunuh, Pendemo Antikudeta Militer Myanmar Tidak Akan Mundur, Ini Janji Mereka

"Yang istimewa adalah mereka yang merespon dengan mewujudkan upaya mitigasi secara konkrit," lanjutnya.

Ia pun menuliskan perbedaan antara potensi dan prediksi tsunami agar tidak disalahpahami masyarakat.

"POTENSI: ada bahaya dan ada lokasinya, tetapi kapan terjadinya tidak ada yang tahu. Sedangkan PREDIKSI: ada bahaya, ada lokasinya, dan kemungkinan kapan waktu terjadinya. Mari kita pahami bersama 2 kata ini," jelasnya.

Potensi tsunami hingga 30 meter tersebar saat webinar, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan secara umum wilayah Indonesia mengalami peningkatan intensitas gempa bumi.

Baca Juga: Putri Eugenie Digulingkan dari 'Lingkaran Dalam' karena Pangeran Charles Tolak Akses Kerajaan untuk Keponakan

“Secara umum, wilayah Indonesia mengalami lompatan kejadian gempa-gempa dengan berbagai magnitudo, rata-rata 4 sampai 5.000 kali sejak tahun 2008,” katanya.

Dwikorita menyebut ada peningkaatan gempa hingga 11.900 kali pada tahun 2018, dari sebelumnya hanya 4.000, 5.000 sampai 7.000 kali pada tahun 2017.

Pesisir selatan Jawa Timur hingga Selat Sunda adalah salah satu wilayah yang rentan menghadapi potensi gempa bumi dengan kekuatan berskala besar.

Ada potensi gempa bumi bisa mencapai kekuatan magnitudo 8,7 dan tsunami dengan tinggi lebih dari 25 meter.

Baca Juga: Hindari Penyebaran Covid-19 Seperti India, Begini Kata Bima Arya

“Nah, sehingga kami menyusuri pantai mulai Jatim sampai Selat Sunda mencek yang kami khawatirkan dari catatan sejarah gempa-gempa yang kekuatannya di atas M7,0, diprediksi skenario terburuk kekuatannya M8,7. Kekuatan M8,7 ini bisa membangkitkan tsunami,” ungkapnya.***

 

 

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x