ISU BOGOR - Para pendemo antikudeta yang dilakukan militer Myanmar terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi mengaku tidak akan mundur meskipun terancam terbunuh.
Ratusan pendemo tetap memilih berjuang untuk melawan junta militer yang dianggap merebut kekuasaan dari Aung San Suu Kyi.
Meskipun kudeta militer Myanmar yang telah berlangsung sejak Senin, 1 Februri 2021 tercatat menewaskan ratusan pendemo dengan mengenaskan.
Baca Juga: SIM C Dibagi 3 Golongan? Jika Peraturan Ini Tidak Diubah Harganya Bisa Sama Saja
Baca Juga: China Kirim 16 Pesawat Tempur di Laut China Selatan untuk Menguji Pertahanan Udara Malaysia
Setelah berhasil menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dalam kudeta dan menangkap dia dan anggota senior partainya.
Dikutip dari Reuters, sekitar 400 pendukung pro-demokrasi alias antikudeta malah tetap turun ke jalan-jalan di pusat kota Yangon pada hari Kamis, 3 Juni 2021, untuk menggelar salah satu demonstrasi terbesar baru-baru ini.