Mantan Komandan Marinir AS Ingatkan Israel: Belajar dari Gaza, Bersiap untuk Hizbullah

- 25 Mei 2021, 18:17 WIB
Sebuah kawah penuh air dan sisa-sisa limbah di mana rumah Ramez al-Masri dihancurkan oleh serangan udara sebelum gencatan senjata tercapai setelah perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Ahad, 23 Mei 2021.
Sebuah kawah penuh air dan sisa-sisa limbah di mana rumah Ramez al-Masri dihancurkan oleh serangan udara sebelum gencatan senjata tercapai setelah perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Ahad, 23 Mei 2021. /AP Photo/John Minchillo

ISU BOGOR - Mantan Komandan Komando Pasukan Korps Marinir AS, Letjen (Purn) Richard Natonski mengingatkan Israel untuk mengantisipasi serangan Hizbullah.

Menurutnya dengan gencatan senjata yang diumumkan di Gaza, sangat penting untuk menerapkan pelajaran yang didapat pada kemungkinan konflik di masa depan dengan Hizbullah, dan kemungkinan Iran, di Lebanon dan sekitarnya.

"Seperti yang telah dijabarkan oleh Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika (JINSA) dalam laporan yang komprehensif, perang yang membayangi ini akan sangat merusak," katanya seperti dilansir Breaking Defense yang dikutip Selasa 25 Mei 2021.

Baca Juga: Menhan Iran Jenderal Amir Hatami: Peningkatan Rudal Jadi Prioritas Kami

Persenjataan Hizbullah adalah tatanan yang jauh lebih kuat daripada apa pun di Gaza, termasuk setidaknya 130.000 roket dan rudal yang akan melakukan apa yang belum pernah dicapai Hamas secara mencolok - yaitu, mengalahkan jaringan pertahanan udara berlapis-lapis kelas dunia Israel.

"Keputusan sambutan Presiden Biden Kamis lalu untuk mengisi kembali persediaan pencegat untuk pertahanan udara Iron Dome jarak pendek Israel - yang lebih sering digunakan dalam gejolak terbaru - hanyalah sekilas tentang apa yang Israel perlukan untuk mempertahankan diri dalam perang berikutnya," jelasnya.

Selain Iron Dome, menurutnya Washington harus memastikan produksi bersama AS-Israel yang memadai dari sistem pertahanan udara David's Sling dan Arrow yang akan sangat penting untuk pertahanan melawan proyektil Hizbullah dan Iran yang jauh lebih canggih, kuat, dan jarak jauh, termasuk amunisi presisi.

Baca Juga: Iran Giat Latihan Taktik Perang Elektronik dengan Skala Besar

Sejak perang terakhir Hizbullah dengan Israel pada tahun 2006, Iran telah dengan tekun membangun kembali proksi teroris utamanya menjadi raksasa sejati.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x