"Saya dapat info malam ini atau malam tadi adalah serangan Israel terparah, terbrutal selama 7 hari terakhir. Benar-benar, Israel sudah benar-benar tidak lagi bisa membedakan mana target pertempuran mana rakyat sipil," ungkapnya.
Sementara itu, dilansir dari Al Jazeera pada Minggu disebutkan akibat serangan udara sebanyak 26 warga Palestina tewas dalam gelombang baru serangan Israel di Gaza saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan serangan 'selama diperlukan'.
Al Jazeera melaporan pengeboman Israel di Jalur Gaza memasuki hari ketujuh berturut-turut dengan serangan udara pada Minggu pagi menewaskan sedikitnya 26 warga Palestina, melukai puluhan lainnya, dan meratakan setidaknya dua bangunan tempat tinggal.
Rumah kepala Hamas Gaza, Yehya al-Sinwar, juga menjadi sasaran, menurut media kelompok itu.
Di Tel Aviv, Israel, orang-orang berlarian ke tempat perlindungan bom saat sirene peringatan akan tembakan roket yang masuk meraung di seluruh kota.
Lebih dari 170 warga Palestina, termasuk sedikitnya 41 anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza dalam sepekan terakhir. Lebih dari 1.000 lainnya terluka. Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 13 warga Palestina.
Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu pada hari Minggu untuk membahas pecahnya kekerasan terburuk selama bertahun-tahun di Palestina dan Israel.***