Ia menambahkan hal itu berarti upaya konservasi yang ambisius untuk melindungi satwa liar, tetapi juga tindakan global untuk mengatasi ancaman ganda perubahan iklim dan perusakan tempat-tempat liar.
“Masa depan yang lebih baik adalah mungkin, tetapi hanya jika dunia bertindak hari ini. Kami berhutang kepada anak cucu kami untuk memastikan bahwa, 60 tahun dari sekarang, mereka dapat hidup di planet yang dipulihkan dan berkembang," ungkapnya.
Spesies yang menjadi perhatian serius
Populasi orangutan Kalimantan telah menurun lebih dari 50% selama 60 tahun terakhir.
Tiga subspesies dikenali, dengan orangutan Kalimantan Barat Laut yang paling terancam karena penebangan dan perburuan.
Hanya 1.500 orangutan yang tersisa. Banyak tambalan habitat di daerah itu kecil dan terfragmentasi. Setidaknya ada 35.000 orangutan Kalimantan Tengah.
Ada hampir 17.000 gorila dataran rendah bagian timur pada pertengahan 1990-an, tetapi para ilmuwan memperkirakan bahwa populasinya telah berkurang lebih dari setengahnya sejak itu.
Penghitungan hewan yang akurat tidak mungkin dilakukan selama bertahun-tahun karena kekerasan di wilayah tersebut.
Badak jawa adalah yang paling terancam dari lima spesies badak, dengan hanya sekitar 60 yang tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon di Jawa, Indonesia.
Badak Jawa terakhir di Vietnam diburu pada tahun 2010. Jumlah penguin Galapagos yang tersisa kurang dari 2.000 dan terancam oleh polusi dan perubahan iklim.