"Ratu disamakan dengan pembunuh George Floyd dan menindih leher Meghan? Meghan bilang ia tidak bisa bernapas? [Kartun] ini tidak memotivasi, tidak membuat orang tertawa, dan tidak membuat orang menentang rasialisme. Justru ia melecehkan masalah ini dan menciptakan pelanggaran di semua aspek," tulisnya di Twitter.
Didirikan pada 1970, majalah mingguan Charlie Hebdo yang bermarkas di Paris kerap merilis kartun yang provokatif dan menghantam politisi, tokoh masyarakat, dan simbol-simbol religius.
Baca Juga: Sederet Pertanyaan Kunci Wawancara Pangeran Harry, Meghan Markle dan Oprah yang Belum Terjawab
Pada 2015, dua bersaudara Said dan Cherif Kouachi menyerbu masuk ke kantor redaksi dan melepas tembakan yang menewaskan 12 orang setelah majalah itu menerbitkan kartun Nabi Muhammad.***