Banjir Ancam 12 Wilayah di Indonesia Selama Sepekan Kedepan, BMKG Himbau Masyarakat Tenang

- 20 Februari 2021, 16:16 WIB
ilustrasi banjir di Jakarta 2021
ilustrasi banjir di Jakarta 2021 /TMC Polda Metro

ISU BOGOR - Sebanyak 12 wilayah di Indonesia diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga menimbulkan potensi banjir dalam sepekan kedepan.

Wilayah tersebut yang masih akan terjadi potensi hujan dengan intensitas lebat disertai kilat petir dan angin kencang itu yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, hampir semua wilayah di Pulau Kalimantan dan Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan gelombang tinggi," kata Kepala BMKG Dwikorita, dalam keterangan pers daringnya, Sabtu 20 Februari 2021.

Baca Juga: Tatap Muka dengan Teten Masduki, Shopee Katakan Pedagang Lokal dan UMKM di Platform Capai 97 Persen

Baca Juga: LINK Baca Komik Boruto Chapter 55 Bahasa Indonesia, Kurama Mati hingga Pesan Terakhir Isshiki

Baca Juga: Ramalan Cuaca BMKG: DKI Jakarta Masih Berpotensi Hujan Lebat hingga 25 Februari 2021

Sepekan ke depan (19-24 Februari) juga perlu diwaspadai peningkatan gelombang tinggi disejumlah perairan di wilayah Indonesia.

"Gelombang dengan ketinggian 2,5 - 4 meter (kategori tinggi) yang berpeluang terjadi di Perairan utara Sabang-Selat Malaka bagian utara, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Pulau Enggano, Perairan selatan Pulau Jawa hingga NTB, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Pulau Jawa hingga NTB," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo juga menyebutkan gelombang laut dengan ketinggian yang sama berpeluang terjadi di sejumlah perairan.

Mulai dari Perairan Kepulauan Natuna, Kepulauan Anambas, Laut Natuna, Kepulauan Bintan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Maluku bagian Utara, Kepulauan Sangihe, Halmahera Barat, Laut Halmahera, Raja Ampat bagian utara, Manokwari, barat Biak, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Kai-Kepualaun Aru, Laut Arafuru bagian timur hingga selatan Merauke.

Baca Juga: Hari Ini Kota Bogor Berlakukan Lagi Ganjil Genap, Berikut 11 Titik Sekatnya

Kemudian adanya potensi gelombang sangat tinggi antara 4-6 meter yang berpeluang terjadi di Laut Natuna utara, Perairan Kepulauan Talaud, Perairan utara Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.

Sedangkan ketinggian Laut Jawa meski hanya 1,25-2,5 meter (kategori sedang) tetap perlu diwaspadai terutama bagi aktivitas nelayan.

Selain itu juga perlu diwaspadai adanya potensi pasang surut harian air laut yang berbarengan dengan curah hujan tinggi yang dapat menghambat air hujan ke laut utamanya di Jakarta Utara, pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Di samping itu, Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan Edison Kurniawan mengatakan adanya potensi pertumbuhan awan Cumulunimbus dengan cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen selama sepekan ke depan.

Baca Juga: 2 Jam, 200 Kendaraan Asal Jakarta Diputar Balik Ganjil Genap Kota Bogor

Hal itu diprediksikan terjadi di sebagian Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan bagian barat, Maluku, sebagian Papua, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Sawu, Selat Makassar, Laut Sulawesi,, Laut Maluku, Laut Halmahera, Perairan barat Papua Barat, Samudra Hindia barat daya Bengkulu hingga NTT, Samudra Pasifik utara Papua dan Laut Arafuru.

Deputi Bidang Klimatologi Herizal menjelaskan, musim hujan 2020-2021 dipengaruhi dengan fenomena iklim global La Nina yang dapat meningkatkan curah hujan hingga 40 persen, La Nina diperkirakan masih akan berlangsung setidaknya hingga Mei 2021. Saat ini hampir sebagian besar wilayah Indonesia yaitu 96 persen dari Zona Musim telah memasuki musim hujan.

Diprakirakan pada Maret-April 2021 curah hujan di sebagian besar Wilayah Indonesia masih berpotensi menengah hingga tinggi (200-500 mm/bulan), sedangkan sebagian besar Papua dan sebagian Sulawesi berpotensi mendapatkan curah hujan bulanan kategori tinggi-sangat tinggi atau lebih dari 500 mm/bulan.

Baca Juga: Info Ramalan Cuaca BMKG Puncak Bogor Hari Ini, 20 Februari 2021

Sementara Mei memasuki masa transisi dari musim hujan ke kemarau dan pada Juni-Agustus sebagian besar wilayah seperti Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Papua diprakirakan mendapatkan curah hujan kategori menengah-rendah (20-150 mm/bulan).

September diprediksikan juga masih kemarau, sementara Oktober memasuki transisi musim kemarau ke musim hujan dan diprakirakan November kembali memasuki musim hujan.

Herizal menambahkan, musim kemarau diperkirakan lebih basah dibandingkan normalnya karena itu tetap perlu diwaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga April 2021.

"Musim kemarau tahun ini tidak sekering musim kemarau pada biasanya atau juga dibandingkan musim kemarau 2019," kata dia.

Karena itu masih perlu diwaspadai potensi banjir yang berpeluang terjadi pada Maret-April 2021, namun juga perlu dimanfaatkan potensi curah hujan kategori menengah dan tinggi pada Maret dan April untuk mengisi waduk, bendungan dan embung sebagai cadangan air untuk mengantisipasi musim kemarau.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x