1 dari 8 Perempuan Miliki Resiko Kanker Payudara, Walta: Banyak Faktor yang Harus Diperhatikan

- 2 Februari 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi ciri-ciri kanker payudara
Ilustrasi ciri-ciri kanker payudara /Pixabay/waldryano

Baca Juga: Ribuan Ikan Mati di Situ Citongtut, DLH Bogor: Mungkin Karena Turbulensi dalam Air

Baca Juga: Facebook Luncurkan Pemberitahuan Untuk Pengguna iPhone Terkait Privasi Apple


Atau dengan paparan hormon estrogen lebih dari 35 tahun.

"Itu ada hitungannya sebenarnya. Kalau paparan hormon itu berlangsung lebih dari 35 tahun, dia akan masuk ke dalam faktor risiko," ujarnya.

Misalnya ada seorang ibu yang berusia 60 tahun, dia menderita menopause pada 55 tahun dan menstruasi pertamanya pada 12 tahun.

Hal ini membuatnya kurang lebih 43 tahun terpapar oleh hormon dan dapat masuk ke dalam faktor risiko.

Begitu juga dengan riwayat reproduksi yang juga berisiko terkena kanker payudara.

Menurut Walta orang yang tidak punya anak berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

"Karena pada saat wanita itu hamil kanker payudara diperkirakan berhubungan dengan hormon estrogen. Pada saat wanita hamil, payudaranya istirahat dan estrogennya dipakai oleh rahim untuk elastis," ujarnya.

Adapun riwayat radiasi atau terapi radiasi pada daerah leher dan dada saat anak usia muda juga berisiko terkena kanker payudara.

Baca Juga: Abu Janda Digarap Bareskrim 12 Jam Tapi Tak Dibui, Ini Penjelasan Polisi


"Riwayat yang dimaksud bukan radiasi seperti rontgen, CT Scan atau mamografi. Riwayat radiasi di sini adalah radiasi terapi untuk keganasan atau kanker-kanker di daerah dada, leher pada usia muda," ujarnya.

Sementara itu, gaya hidup juga mempengaruhi seseorang untuk terkena kanker payudara.

Gaya hidup yang berisiko terkena kanker payudara adalah konsumsi lemak secara berlebihan, mengkonsumsi alkohol dan nikotin atau merokok.

Untuk mencegah resiko kanker payudara karena gaya hidup tersebut, perlu dilakukan perubahan gaya hidup, yaitu dengan menghindari konsumsi bahan-bahan yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Selain itu, pemeriksaan dini juga perlu dilakukan untuk mencegah risiko tingkat keparahan yang lebih besar dan mempercepat proses penyembuhan.

"Jadi kenapa penting melakukan deteksi dini kanker payudara? Karena semakin dini kanker payudara dideteksi, makin banyak pilihan terapi, makin tinggi angka kesembuhan dan makin rendah biaya yang dikeluarkan," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah