PJJ di Masa Pandemi, KPAI Sebut Timbulkan Disparitas Digital Kaya-Miskin dan Jawa-Luar Jawa

- 23 Januari 2021, 15:35 WIB
Caption:

Anak-anak di Desa Kertamukti Blanakan, Subang, Jawa Barat sedang memanfaatkan layanan internet untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh. Hingga saat ini, XL Axiata telah menyalurkan lebih dari 1,1 juta paket internet gratis melalui lebih dari 4.600 sekolah di sebagian besar daerah di Jawa Barat. Manajemen XL Axiata berharap para pelajar memanfaatkan bantuan paket internet tersebut secara maksimal.
Caption:

Anak-anak di Desa Kertamukti Blanakan, Subang, Jawa Barat sedang memanfaatkan layanan internet untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh. Hingga saat ini, XL Axiata telah menyalurkan lebih dari 1,1 juta paket internet gratis melalui lebih dari 4.600 sekolah di sebagian besar daerah di Jawa Barat. Manajemen XL Axiata berharap para pelajar memanfaatkan bantuan paket internet tersebut secara maksimal. /Dok. XL Axiata

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor : 166 Sembuh, 98 Konfirmasi Positif, 1 Meninggal

Baca Juga: 2.263 Nakes di Kota Bogor Sudah Divaksin, Masih Tersisa 6.887

"Hasil survei 63,7 persen siswa menyatakan setuju untuk dibuka kembali sekolah. Kemudian guru juga menyatakan setuju 54 persen, 46 persen guru tidak setuju," ungkapnya.

Kemudian, pihak KPAI kembali melakukan survei yang kedua, tujuannya untuk mendalami suara anak terkait alasanya setuju ingin segera PTM.

"Itu lantaran jumlah ini naik angkanya, jadi kalau sebelumnya 63,7 persen sekarang mencapai 78 persen anak yang setuju sekolah dibuka kembali dan jumlah responden yang berpartisipasi, didalam survei kami adalah 62.448. Jadi jumlahnya memang cukup tinggi yang menginginkan sekolah," katanya.

Bahkan, kata Retno, hanya 10 persen siswa yang tidak setuju PTM. Alasannya, dari hasil survei yang sama, kata Retno, para siswa ada yang juga ragu-ragu.

"Bahkan yang ragu-ragu ini lebih tinggi dari yang tidak setuju, yaitu 12 persen. Kami menanyakan alasan kepada yang setuju dan tidak setuju, terjadi perubahan juga, pada saat survei pertama dengan yang kedua," katanya.

Pada survei pertama, mereka yang setuju sekolah dibuka kembali alasannya karena PJJ yang selama ini dilaksanakan tugas belajarnya cukup berat.

"Jadi mereka beralasan lebih enak sekolah daripada PJJ, namun ketika sekarang enggak, jadi kalau di 78 persen setuju sekolah dibuka kembali ini, jumlah yang jenuh PJJ itu hanya 25 persen dari data kami," ungkapnya.

Baca Juga: Jadwal dan Live Streaming One Way Jalur Puncak Bogor, Sabtu 23 Januari

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah