Inspiratif, Penyintas COVID-19 Ini Tepati Janjinya Setelah Sembuh Rajin Donor Plasma

- 4 Januari 2021, 08:45 WIB
Ilustrasi donor plasma konvalesen.
Ilustrasi donor plasma konvalesen. /Dok. Humas Jateng/

"Diatas 95 persen yang bagus, kalau kadar oksigen semakin turunkan bisa sudden death itu. Artinya ini COVID-19 sudah mempengaruhi paru, di kondisi yang sudah sangat letter lux lah," ujarnya.

Saat itu, Mardigu yang sudah dalam kondisi terpapar COVID-19 di opname.

"Kemudian dokter menyatakan sesuatu yang baru, 'Bapak mau pakai plasma,?' saya bilang apapun itu, lakukan saya bilang, ya udah dia pesanp plasma, ternyata tapi susah dapat plasma," ungkapnya.

Mardigu pun akhirnya menanyakan plasma apa itu. Dijelaskanlah, bahwa orang yang telah sembuh COVID-19 itu plasmanya bisa 'mengajari' darah pasien COVID-19 yang lain untuk bisa lebih pintar.

Baca Juga: Ini 10 Kecamatan di Kabupaten Bogor dengan Kasus Positif Aktif Covid-19 Tertinggi per 2 Januari 2021

"Ini logika yang disederhanakan, kayak vaksin, sebenarnya ini vaksin kalau menurut saya versi organiknya, itu (yang di import dan ditunggu pemerintah) anorganik kimia. Hari ketiga badan saya tidak ada perbedaan, badan dan makan mati rasa semuanya," ujarnya.

Kondisi tersebut dirasakan sebelum mendapatkan plasma. Tiga hari kemudian, dokter mengabarkan telah mendapatkan plasmanya.

"Tapi sebelum di eksekusi, do something ini seperti di personalkan, apa itu 'boleh nggak anda, begitu sembuh anda sumbang plasmanya,' tanya dokter kepada saya," ungkap Mardigu.

Sebab, jarang sekali orang yang sudah sembuh mau menyumbagkan plasmanya. Sebab, orang Indonesia tidak mau aware memberikan sumbangan plasma.

Baca Juga: 20 Ribu WNI Dipulangkan dari Luar Negeri ke Indonesia Selama Pandemi COVID-19

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x