ISU BOGOR - Pengamat politik, Rocky Gerung menghadiri acara Reuni 212 bertajuk Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh.
Dalam acara Reuni 212 ini digelar dengan memperhatikan protokol kesehatan, dimana para tamu berjarak dan menggunakan masker, sementara beberapa tamu lainnya mengikuti melalui video conference.
Dalam acara Reuni 212, Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait kondisi sosial masyarakat sekarang ini.
"Saya ingin mengucapkan selamat datang di tempat dimana akal sehat masih bisa dioperasikan," katanya dalam video relay acara Reuni 212 yang disiarkan di channel Youtube Media Dakwah Hamdalah TV.
Ia menjelaskan kalau Markas Front Pembela Islam (FPI) adalah tempat dimana perubahan bisa dimulai.
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Tahap 6 Masih Dinanti, Segera Lapor Lewat Cara Ini
Baca Juga: Bima Arya Didatangi Rombongan Habib Mahdi Assegaf, Singgung Soal Permintaan Maaf
"Jadi ada orang bertanya dimana markasfpi, bukan di Jalan Petamburan, tapi di Jalan Perubahan. Demikian juga bertanya dimana tempatnya Gatot Nurmantyo, bukan di Jalan Menteng, tapi di Jalan Perubahan," ucapnya.
Ia menerangkan, 'jalan perubahan' harus ditempuh dengan cara yang damai dan bermartabat.
"Jadi kita sebetulnya hari ini sedang merintis jalan baru, namanya jalan perubahan dan saya ingin supaya kita tempuh jalan ini dengan cara damai dan bermartabat," ungkapnya.
Sebelumnya, di acara yang sama, Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengimbau semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menghindari kerumunan.
Baca Juga: Geng Motor Serang Warga Cimanggu Saat Lakukan Ronda Malam hingga Alami Luka Bacokan
Baca Juga: Kasus Corona Melonjak, Positivity Rate Kota Bogor 13 Persen di Atas Standar WHO
Pelaksanaan protokol kesehatan, lanjutnya, merupakan salah satu perwujudan revolusi akhlak.
"Kita dukung ulama dan umara secepatnya keluar dari pandemi," katanya.
Pada kesempatan itu, Habib Rizieq meminta maaf karena kedatangannya telah menimbulkan kerumunanan, seperti di bandara, Tebet, Megamendung, dan Petamburan.
"Saya minta maaf karena telah membuat keresahan, membuat tidak nyaman. Hindari kerumunan," katanya.***