Fadli Zon Sebut Panglima TNI Tidak Cerdas karena Bilang Medsos Jadi Media Propaganda

22 November 2020, 17:07 WIB
Tangkap layar/Youtube @Fadli Zon Official /

ISU BOGOR - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyebut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah melontarkan pernyataan yang tidak cerdas karena menyebut Media Sosial (Medsos) saat ini telah menjadi media propaganda.

"Pernyataan yang tidak cerdas dari seorang Panglima TNI. Masih belum mengerti demokrasi," kata Fadli Zon dalam unggahan di akun twitternya @FadliZon, Minggu 22 November 2020.

Dalam kesempatan itu, Fadlii Zon mencuit sebuah berita yang melansir judul tentang 'Panglima TNI Sebut Medsos Dipakai sebagai Media Propaganda'.

Baca Juga: Sentil Panglima TNI dan Pangdam Jaya, Fahri Hamzah: Dewasa Dikit Kenapa Sih

Baca Juga: Anak dan Menantu Jokowi Didukung Partai Gelora, Fadli Zon Usul Fahri Hamzah Jadi Penasihat Presiden

Panglima TNI menilai medsos saat ini telah dimanfaatkan sebagai media propaganda. Karakteristik media sosial yang memiliki kecepatan dan jangkauan lebih cepat.

Lebih luas, dan lebih mudah dinilai menimbulkan dampak yang lebih masif dari dunia fisik.

"Mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus mengakui bahwa media sosial telah dapat dimanfaatkan sebagai media propaganda, media perang urat syaraf," ujar Marsekal Hadi dalam keterangan pers tertulisnya, Sabtu 21 November 2020.

Baca Juga: Simpel, Unggahan Trump Jadi Alat Sindiran Fahri Hamzah ke Menkes Terawan Soal Corona

Baca Juga: Media Prancis Soroti Kecaman Jokowi Soal Presiden Emmanuel Macron 'Menghina' Islam

Selain sebagai media propaganda, Hadi juga menyoroti penggunaan media sosial yang dapat digunakan untuk perang informasi atau pun perang psikologi.

Ia juga menyinggung penggunaan hashtag atau tagar dan trending topic di media sosial yang bisa mengarahkan suatu isu tertentu.

"Sekarang kita mengenal hashtag, trending topic. Dahulu kita menyebutnya sebagai tema propaganda," katanya.

Apalagi, lanjut dia, beberapa pekan terakhir ini media sosial tengah diramaikan dengan sejumlah isu yang cukup hangat.

Baca Juga: Ini Pidato Jokowi Tegur Kapolri, Panglima TNI, Satgas Covid-19 dan Mendagri soal 'Lemahnya' Prokes

Baca Juga: Jadwal One Way Jalur Puncak Minggu November 2020 Siang, Pantau Laporan Live di Instagram

Meski tak menjelaskan secara detail, Marsekal Hadi mengatakan, salah satunya soal ancaman separatisme menggunakan media sosial untuk memisahkan diri dari NKRI.

Ia menuturkan, aksi separatisme saat ini tidak hanya berupa pemberontakan bersenjata, melainkan juga berkembang melalui kampanye internasional dengan memanfaatkan media sosial.

Jika tak dikontrol dengan baik, Marsekal Hadi khawatir isu-isu tersebut akan membuat masyarakat semakin terpolarisasi.

Baca Juga: Viral Video Baliho Habib Rizieq Diturunkan TNI, Mayjen Dudung: Kalau Perlu FPI Dibubarkan

Baca Juga: Tanggapi TNI Vs FPI, Sujiwo Tejo: Durian Tantang Mentimun, Serdadu Juga Harus Bereskan Korupsi

"Isu-isu tersebut bila kita lihat membuat masyarakat terkotak-kota, terpolarisasi, dan dibenturkan satu sama lain," ucapnya.

"Terdapat pula narasi yang membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah dan tidak percaya kepada berbagai upaya pemerintah untuk kepentingan rakyat," ungkapnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler