Link Live Streaming Indonesia Skakmat PM Vanuatu Soal Papua, Silvany: Berhentilah Berfantasi

28 September 2020, 12:36 WIB
Vanuatu Tuding Indonesia Langgar HAM di Papua, 'Tampar Balik' di PBB, Diplomat Silvany Austin Pasaribu :Jangan Ceramahi Negara Lain! /Tangkap Layar Youtube/ United Nations/

ISU BOGOR - Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman dibuat skakmat tak berkutik oleh Diplomat Muda Indonesia Silvany Austin Pasaribu saat sidang umum Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sabtu 26 September 2020.

“Anda bukanlah representasi dari orang Papua, dan berhentilah berfantasi untuk menjadi salah satunya,” kata Silvany Austin Pasaribu, diplomat muda yang mewakili Indonesia menggunakan hak jawab, di Sidang Umum PBB, sebagaimana dikutip Isu Bogor yang melansir ANTARA, Senin 28 September 2020.

Link Live Streaming detik-detik diplomat muda Indonesia membuat tak berkutik PM Vanuatu bisa dilihat di akhir artikel ini. Dalam rekaman video resmi PBB, Silvany menyebut Vanuatu memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat tentang bagaimana Indonesia harus bertindak atau memerintah negaranya sendiri.

Baca Juga: Apa yang Disampaikan BTS Dihadapan Sidang Umum PBB, Saksikan Link Live Streamingnya Disini

Pasalnya, hampir setiap tahun dalam Sidang Umum PBB, Vanuatu selalu menyinggung isu dugaan pelanggaran HAM yang dialami masyarakat Papua---sebuah tuduhan yang dianggap Indonesia sengaja digaungkan untuk mendukung separatisme.

“Indonesia akan membela diri dari segala advokasi separatisme yang disampaikan dengan kedok kepedulian terhadap hak asasi manusia yang artifisial,” kata Silvany.

Ia menegaskan bahwa sejak 1945, Papua dan Papua Barat merupakan bagian dari Indonesia yang merupakan keputusan final dan tidak dapat diubah. Hal ini juga telah didukung dengan tegas oleh PBB serta komunitas internasional sejak beberapa dekade lalu.

Baca Juga: Di Sidang Umum PBB, Jokowi Ingatkan Internasional bila Palestina Belum Nikmati Perdamaian

“Prinsip-prinsip Piagam PBB yang jelas tidak dipahami Vanuatu adalah penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial,” ujar Silvany.

Dalam jawabannya, Silvany juga mempertanyakan bagaimana Vanuatu, yang belum meratifikasi konvensi internasional tentang penghapusan diskriminasi rasial dan menandatangani perjanjian internasional tentang hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya, justru “menceramahi” Indonesia mengenai isu HAM di Papua.

“Kami menyerukan kepada Pemerintah Vanuatu untuk memenuhi tanggung jawab hak asasi manusia Anda kepada rakyat Anda dan dunia. Jadi sebelum Anda melakukannya, mohon simpan khotbah Anda untuk diri Anda sendiri,” ujar diplomat yang kini bertugas sebagai Sekretaris Kedua Fungsi Ekonomi pada PTRI New York.

Baca Juga: Di Sidang Umum PBB, Jokowi Ingatkan Internasional bila Palestina Belum Nikmati Perdamaian

Sebelumnya, Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman menuduh Indonesia melakukan pelanggaran HAM di Papua, dan masih berlanjut hingga saat ini.

Menurut dia, dugaan pelanggaran HAM di Papua menjadi perhatian khusus negara-negara Pasifik yang menyeru agar Indonesia mengizinkan Dewan HAM PBB mengunjungi Papua.

Namun, kata Loughman, seruan itu tidak direspons oleh Pemerintah Indonesia.

“Saya meminta pemerintah Indonesia untuk merespons seruan pemimpin Pasifik,” ujar dia.

Tahun lalu, Vanuatu juga menuding Indonesia tak memberi izin kepada Dewan HAM PBB untuk berkunjung ke Papua.

Baca Juga: Jokowi Bertemu BTS di Sidang PBB, Warganet Ajak Presiden Jadi Anggota ARMY

"Kami prihatin atas Pemerintah Indonesia yang menunda pemberian konfirmasi waktu untuk Komisioner HAM untuk mengunjungi Papua," kata Wakil Tetap Vanuatu untuk PBB Sumbue Antas pada 2019.

Untuk lengkapnya bagaimana diplomat muda Indonesia menyanggah hingga membuat PM Vanuatu tak berkutik soal tudingan pelanggaran HAM di Papua silahkan klik [Disini]. ***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler