China Temukan Penularan Lewan Makanan, WHO : Tidak Mungkin

14 Agustus 2020, 06:51 WIB
ILUSTRASI makanan beku.* /pixabay

ISU BOGOR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada bukti virus corona ditularkan melalui makanan menyusul temuan peneliti di China yang menyebut makanan beku sebagai salah satu media penularan Corona. 

Direktur Eksekutif Program Kedaruratan WHO, Dr. Mike Ryan mengatakan, para peneliti di Tiongkok sedang mempelajari masalah tersebut. Sementara WHO sedang menyelidiki temuan mereka.

"Namun saat ini tidak ada bukti bahwa makanan atau rantai makanan mempengaruhi penularan virus," kata Mike Ryan saat konferensi pers di kantor pusat WHO di Jenewa, Kamis 13 Agustus 2020.

Baca Juga: Raih Titel Kalahkan Juara Liverpool, Atletico Madrid Keok 1-2 Lawan Leipzig  

Menurut dia, masyarakat seharusnya tidak takut pada makanan, mulai pengemasan, pemrosesan atau pengiriman. "Makanan sangat penting. Dan saya tidak berpikir bahwa kita akan menciptakan kesan bahwa ada masalah dengan makanan kita, atau ada masalah dengan rantai makanan kita, "katanya.

Menurut NBC News, tiga kota di China melaporkan telah menemukan Covid-19 di permukaan makanan beku yang diimpor selama empat hari terakhir. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa virus dapat ditularkan melalui makanan dan menyebabkan wabah baru.

Pejabat WHO mengatakan otoritas kesehatan China telah menguji beberapa ratus ribu sampel makanan beku dan menemukan sangat sedikit tes yang menghasilkan positif.

Baca Juga: Vaksin Belum Diproduksi Massal, Pesanan Sudah Mencapai 5,7 Miliar di Seluruh Dunia

Para pejabat mengatakan China telah mengeluarkan panduan dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang bagaimana menangani makanan dengan aman.

Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan jika virus memang menular melalui makanan, yang tidak ditunjukkan oleh bukti, virus dapat dibunuh sebelum memakannya.

“Kalau virus ada di makanan, dan kita tidak punya bukti di mana virus ini ditularkan lewat makanan, padahal seseorang sudah mengonsumsi produk makanan, virusnya bisa dibunuh seperti virus lain juga, bisa dibunuh kalau dagingnya sudah matang,” kata Maria.

Baca Juga: Vaksin Belum Diproduksi Massal, Pesanan Sudah Mencapai 5,7 Miliar di Seluruh Dunia

WHO berkepentingan menyelidiki temuan di China. Lembaga itu tidak akan mengabaikan penemuan bukti ilmiah. Namun penting juga bagi orang untuk menjalani kehidupan sehari-hari tanpa rasa takut.***

 

Editor: Chris Dale

Sumber: WHO NBC News

Tags

Terkini

Terpopuler