Vaksin Belum Diproduksi Massal, Pesanan Sudah Mencapai 5,7 Miliar di Seluruh Dunia

- 13 Agustus 2020, 12:00 WIB
Kementerian Kesehatan Rusia berencana memulai produksi massal vaksin secepatnya.
Kementerian Kesehatan Rusia berencana memulai produksi massal vaksin secepatnya. /- Foto: The Moscow Times

ISU BOGOR - Meskipun belum ada vaksin virus corona yang terbukti kemanjurannya dalam uji klinis, setidaknya 5,7 miliar dosis telah dipesan lebih awal di seluruh dunia. Sudah pasti Amerika pemesan terbanyak.

Pengiriman pertama vaksin Covid-19 yang dibuat oleh laboratorium Barat sering kali diambil alih oleh Amerika Serikat (AS). Lima vaksin yakni tiga dari Barat dan dua dari Tiongkok, berada dalam uji kemanjuran Fase 3 yang melibatkan ribuan orang.

Dalam pengumuman yang mengejutkan, pada Selasa (11/8), Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim vaksin yang dijuluki "Sputnik V" - diambil dari nama satelit Soviet - memberikan "kekebalan berkelanjutan" terhadap virus corona baru.

Baca Juga: Capres Amerika Biden Jadikan Harris Wanita Kulit Hitam Pertama Sebagai Wakil

Saat laboratorium penelitian di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin, para produsen telah menerima pembiayaan untuk membantu persiapan jutaan dosis yang diberikan pada tahun 2021 atau bahkan sebelum akhir tahun 2020.

Universitas Oxford, bekerja sama dengan grup farmasi Swedia-Inggris AstraZeneca, berharap mendapatkan hasil pada September 2020. Sementara perusahaan biotek AS Moderna yang bermitra dengan Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), menargetkan akhir tahun, bahkan mungkin November 2020.

Presiden Donald Trump telah meluncurkan "Operation Warp Speed" dalam upaya untuk mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan vaksin Covid-19 ke semua warga Amerika pada Januari 2021.

Baca Juga: Presiden Trump Sesumbar Tidak Takut Terkait Aksi Penembakan di Gedung Putih

Ratusan juta dolar telah diarahkan ke pengembang vaksin termasuk hampir US$ 500 juta (Rp 7,35 triliun) kepada Johnson & Johnson pada akhir Maret.

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x