Serangan Rudal Rusia di Mal Kremenchug Ukraina Tewaskan Lebih dari 20 Orang,

29 Juni 2022, 09:24 WIB
Serangan rudal Rusia di mal dan tempat hiburan di wilayah Kremenchuk, Ukraina menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai 59 pengunjung. /Ukrinform
ISU BOGOR - Serangan rudal Rusia di mal dan tempat hibubran di wilayah Kremenchuk, Ukraina menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai 59 pengunjung.

Pemerintah Ukraina menjelaskan serangan rudal terjadi saat pusat perbelanjaan dan hiburan di Kremenchug itu ramai pengunjung.

Saat ini pihak pemerintah dan kepolisian setempat tengah menyelidiki terkait sistem peringatan dini di mal tersebut. Sebab, ramai diperbincangkan sebelum serangan rudal Rusia menghantam mal alarm sudah berbunyi.

“Kami memiliki informasi bahwa pusat perbelanjaan menulis dalam obrolan internal beberapa hari sebelum tragedi ini bahwa itu terus bekerja selama alarm.

Baca Juga: Indonesia Damaikan Rusia Ukraina: Jokowi Naik Kereta Luar Biasa dari Polandia ke Kiev

"Dan informasi ini akan diperiksa sekarang oleh kantor kejaksaan. Karena sebagian besar orang dievakuasi.

"Tetapi beberapa tetap, perlu untuk menentukan mengapa orang-orang ini tinggal di sana selama serangan udara," kata Walikota Kremenchuk Vitaliy Maletskyi dikutip dari Ukrinform, Rabu 29 Juni 2022.

Ukraina menilai serangan rudal Rusia di pusat perbelanjaan di Kremenchuk itu memang sudah ditargetkan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pesan video mengutuk keras serangan Rudal Rusia di pusat perbelenjaan di Kremenchuk.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina, Kremlin: Kiev Dapat Hentikan Permusuhan Kapan Saja

"Rudal Rusia menabrak objek ini - dengan sengaja. Jelas, itu perintahnya. pembunuh untuk roket ini. Mereka ingin membunuh orang sebanyak mungkin di kota yang damai di mal biasa,” kata Zelensky.

Sekretaris Jenderal Dewan Eropa, Maria Burych menyatakan Rusia harus diadili karena bertanggungjawab atas serangan rudal di pusat perbelenjaan di Kremenchuk.

"Serangan rudal kemarin oleh Federasi Rusia di sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchug adalah tindakan barbarisme.

"Serangan terhadap penduduk sipil dengan cara ini, sama sekali tanpa alasan, menunjukkan pengabaian terang-terangan terhadap kehidupan manusia dan nilai-nilai yang dipertahankan Organisasi kami,” kata Maria.

Baca Juga: Bertemu Macron Bahas Perang Rusia-Ukraina, Jokowi: Kita Upayakan Damai

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Ukraina Denis Monastyrsky menjelaskan pihak kepolisian saat ini tengah mengumpulkan video dari kamera pengintai di sekitar pusat perbelanjaan di Kremenchug.

"Saat ini, kami menerima video dari kamera pengintai yang ada di sekitar (pusat perbelanjaan), Dari tempat lain. Kamera pengintai yang ada di pusat perbelanjaan itu sendiri, benar-benar terbakar," kata dia.

Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang masih hidup di bawah puing-puing sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchug, tempat rudal Rusia menghantam sehari sebelumnya.

"Kami berharap masih ada orang yang hidup di jam-jam pertama. Namun karena kebakaran yang terjadi 10-15 menit setelah roket menghantam, kami dapat mengatakan dengan pasti bahwa tidak ada korban yang tersisa," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler