Dilansir dari Indian Express, perang Rusia-Ukraina telah mengakibatkan kehancuran besar-besaran di kota-kota Ukraina dan merenggut ribuan nyawa tentara dan warga sipil di kedua sisi.
Baca Juga: Pasukan Rusia Ciptakan 'Pengepungan Nazi yang Mematikan' di Ukraina, Ini Kata Walikota Mariupol
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa satu juta pengungsi telah dievakuasi dari Ukraina ke negara-negara tetangga seperti Polandia dan Hongaria pada hari ketujuh serangan Rusia.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, di Twitter, menulis, “Bagi jutaan orang lainnya, di dalam Ukraina, sudah waktunya bagi senjata untuk diam, sehingga bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa dapat diberikan”.
Menurut kantor berita AP, penghitungan PBB menyumbang lebih dari 2 persen dari populasi Ukraina, yang dipatok pada 44 juta oleh Bank Dunia pada akhir 2020.
Baca Juga: Update Perang Ukraina: Serangan Rusia di Chernihiv, 22 Orang Diselamatkan
Organisasi internasional itu juga memperingatkan bahwa lebih dari 4 juta lebih mungkin meninggalkan negara itu, proyeksinya menunjukkan.
Badan hak asasi manusia PBB telah mengkonfirmasi 536 korban sipil sampai Selasa, yang mencakup 136 warga sipil tewas, 13 di antaranya adalah anak-anak. Diperkirakan dari 400 orang yang terluka, 26 di antaranya adalah anak-anak.
Namun, layanan darurat Ukraina pada hari Rabu mematok jumlah kematian warga sipil pada 2.000, menurut kantor berita Reuters.
Baca Juga: Ukraina 'Pamerkan' Sejumlah Tentara Rusia yang Ditangkap dan Dibunuh
Lebih dari 7.000 tentara Rusia tewas sejak dimulainya invasi ke Ukraina, kata penasihat militer Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Oleksiy Arestovich, Rabu. Arestovich menambahkan bahwa ratusan telah ditangkap.
Rusia, sementara itu, telah merilis angka yang jauh lebih rendah, mengakui korbannya untuk pertama kalinya sejak perang dimulai. Kementerian pertahanannya pada hari Rabu mengkonfirmasi bahwa 498 tentara Rusia telah tewas di Ukraina dan 1.597 lainnya terluka.
Sebanyak 2.870 tentara Ukraina tewas dan sekitar 3.700 terluka, menurut laporan Reuters dari kementerian Rusia. Kyiv belum mengungkapkan korban militernya.***