Rusia Bombardir 3 Sekolah dan Gereja Katedral di Kharkiv, PBB: 1 Juta Pengungsi Melarikan Diri dari Ukraina

- 3 Maret 2022, 16:17 WIB
Rusia Bombardir Tiga Sekolah dan Gereja Katedral di Kharkiv, PBB: 1 Juta Pengungsi Melarikan Diri dari Ukraina
Rusia Bombardir Tiga Sekolah dan Gereja Katedral di Kharkiv, PBB: 1 Juta Pengungsi Melarikan Diri dari Ukraina /Tangkapan layar video Reuters
ISU BOGOR - Rusia bombardir tiga sekolah dan gereja Katedral di Kota Kharkiv, Ukraina. Meski demikian tidak ada laporan korban meninggal dan cedera.

Dilansir dari Al Jazeera, serangan militer Rusia menghantam tiga sekolah dan sebuah katedral di kota timur laut Kharkiv sebagaimana dilaporkan media lokal Ukraina, Kamis 3 Maret 2022.

Selain sekolah dan gereja, serangan Rusia juga menghantam beberapa toko di dekat gedung dewan kota juga rusak.

Baca Juga: Pesan Menyentuh Shevchenko Usai Melihat Korban Perang Rusia Lawan Ukraina: Mari Kita Hentikan

Sementara itu, di Okhtyrka, lusinan "bangunan tempat tinggal" hancur akibat ledakan artileri. Terkait korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan yang meninggal maupun cedera.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa Bangsa mengumumkan sebanyak satu juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina sejak awal Rusia invasi negara tersebut.

“Hanya dalam tujuh hari kami telah menyaksikan eksodus satu juta pengungsi dari Ukraina ke negara-negara tetangga,” Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi, mengatakan dalam sebuah posting Twitter.

Baca Juga: Serdadu Rusia Menangis di Ukraina, Rekaman Suara Keluhan Kekurangan Bahan Bakar dan Makanan Beredar

“Bagi jutaan orang lainnya, di dalam Ukraina, sudah waktunya bagi senjata untuk diam, sehingga bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa dapat diberikan," katanya.

Di bagian lain, Andrew Simmons dari Al Jazeera, melaporkan dari Lviv, mengatakan bahwa penduduk kota tenggara Enerhodar telah memblokir jalan menuju pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dalam perselisihan dengan pasukan Rusia.

“Pabrik nuklir [Zaporizhzhia] berada di bawah perlindungan yang aman, semua orang berdiri di bawah bendera Ukraina. Tidak ada yang akan menyerahkan kota, orang-orang kami benar-benar bertekad," kata seorang penduduk kepada Al Jazeera.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x