Xi Jinping Terancam Dilengserkan, Mantan Diplomat Sebut Rezim China Secara Batin Lemah

16 September 2021, 21:42 WIB
Xi Jinping Terancam Dilengserkan, Mantan Diplomat Sebut Rezim China Secara Batin Lemah /Twitter @zaikandongxi

ISU BOGOR - Xi Jinping diramalkan segera lengser karena kudeta oleh pesaing politiknya di Partai Komunis China. Hal tersebut disampaikan mantan diplomat Roger Garside yang menyebut Xi segera dilengserkan dari jabatannya karena kekuatan di internal China lemah.

Seperti diketahui Presiden China Xi Jinping selama ini dilihat secara luas sebagai pemimpin negara yang paling berkuasa sejak Ketua Mao Zedong.

Namun, seorang pengamat China percaya Presiden Xi Jinping bisa segera dicopot dari jabatannya dalam kudeta oleh komplotan pro-demokrasi di dalam pemerintahan.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Telepon Xi Jinping Tengah Malam, Ternyata Ini yang Dibahas

Roger Garside, penulis buku "China Coup: The Great Leap to Freedom" berpendapat AS perlu lebih keras terhadap China untuk membantu lawan politik internal rezim totaliter Xi Jinping.

Sebab, lanjut Garside kediktatoran totaliter rezim Xi Jinping ini secara lahiriah kuat tetapi lemah di dalam.

Ditanya di mana ancaman utama bagi Presiden Xi Jinping akan datang, menurutnya ada di internal partainya Komunis China, khususnya dikalangan elit partai.

Baca Juga: Putin dan Xi Jinping Sepakat Bangun Keterbukaan dan Toleransi di Afghanistan

"Tapi dengan kekuatan eksternal yang bekerja juga.AS dan sekutunya harus mengadopsi strategi yang lebih agresif terhadap China," ungkapnya.

Tak hanya itu, kata dia pihaknya tidak bisa mendikte bagaimana China diatur.

"Tapi kita bisa dan harus merekayasa acara. Agar kami membantu mereka yang ingin membebaskan China untuk melakukannya," katanya.

Baca Juga: Potret Presiden China Xi Jinping Leluasa Lakukan Kunjungan Kerja Tanpa Rasa Was-was COVID-19, Indonesia Kapan?

Awal bulan ini Presiden Xi Jinping menghadapi reaksi keras di China dari para orang tua setelah anak-anak sekolah diberikan buku pelajaran sekolah yang tercakup dalam propaganda pro-pemerintah "gaya Korea Utara".

Presenter France 24 Victor Mallet dan Regis Le Sommier mengatakan propaganda itu mirip dengan yang digunakan di era mantan diktator Tiongkok Mao Zedong.

Baca Juga: Krisis China: Rezim Xi Jinping 'Bisa Segera Runtuh' Saat Pembersihan Militer Jadi Bumerang Bagi PKC

Le Sommier mengatakan kepada France 24 mengatakan melihat situasi politik saat ini mengingatkanya saat Mao Zedong memimpin China.

"Ini seperti kembalinya Maoisme, dan itu adalah gaya Korea Utara. Menurut saya itu sangat mengganggu," katanya.

"Saya tidak berpikir dunia luar memiliki cukup ... Maksudku ini disambut dengan banyak permusuhan oleh orang tua Cina di Daratan Cina."

"Anda tahu tidak hanya di Hong Kong di mana jelas itu adalah masalah besar karena sebelumnya pendidikan cukup gratis," tegasnya.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler