Apes, Sudah Pabrik Olahan Ilegalnya Kebakaran Tewaskan 52 Orang, Pemilik Meringkuk di Kantor Polisi

11 Juli 2021, 00:01 WIB
Warga melihat kobaran api yang melahap pabrik jus Hashem Foods Ltd , di Dhaka, Bangladesh di Rupganj, Distrik Narayanganj, di Dhaka, Bangladesh, (09/07/2021). /Foto: REUTERS/MOHAMMAD PONIR HOSSAIN/

ISU BOGOR - Seorang pemilik pabrik pengolahan makanan di Bangladesh begitu apes karena sudah jatuh tertimpa tangga.

Ia harus mempertanggung jawabkan kebakaran yang menewaskan 52 karyawanya akibat terjebak di dalam gedung berlantai 6 pada Kamis, 8 Juli 2021.

Pemilik pabrik itu harus mereingkuk di kantor polisi setempat karena tidak memiliki perizinan lengkap dan membahayakan karyawannya.

Baca Juga: Sinis, Haiti Curigai Asing Ingin Kacaukan Negaranya, Ternyata Penembak Jovenel Moise dari AS-Kolombia

Menurut polisi stempat, gedung pabrik tidak memiliki pintu darurat dan tidak memiliki langkah-langkah keamanan yang memadai.

Beberapa pekerja berhasil mencapai atap dan diselamatkan setelah bangunan terbakar pada hari Kamis, 8 Juli 2021 tetapi banyak yang tidak dapat melarikan diri.

Hal itu disebabkan salah satu pintu yang mengarah dari tangga ke atap terkunci.

Pria yang ditangkap itu memiliki perusahaan swasta Hashem Food and Beverage, sebuah unit Sajeeb Group, yang juga dia miliki, menurut polisi.

Hashem dan Sajeeb tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: PBB Desak Israel untuk Segera Hentikan Pembongkaran Rumah Warga Palestina

Empat putra pemilik pabrik dan tiga pejabat perusahaan juga ditangkap atas kebakaran di pabrik, yang diketahui sebagai tempat penyimpanan bahan kimia dan bahan yang mudah terbakar.

Saking hebatnya api melahap gedung pabrik, petugas pemadam kebakaran tidak dapat memadamkan api sampai Jumat, 9 Juli 2021 malam.

Peetugas kepolisian mengatakan penyebab kebakaran pabrik olahan itu masih diselidiki.

Kepala polisi distrik Jayedul Alam mengatakan penyelidikan terpisah pun telah diluncurkan atas tuduhan bahwa pabrik tersebut mempekerjakan anak-anak berusia 11 tahun.

Ditambahkan para pakar keselamatan dan kelompok hak asasi, kebakaran menewaskan ratusan orang per tahun di Bangladesh, di mana beberapa bangunan memiliki standar keamanan yang buruk.

Baca Juga: Terungkap Tentara Bayaran Penembak Mati Presiden Haiti Jovenel Moise dari AS, Urung Bantu Pengamanan

Pejabat pemerintah menjanjikan standar keselamatan yang lebih baik setelah runtuhnya gedung pabrik garmen Rana Plaza tahun 2013 di Dhaka yang menewaskan lebih dari 1.000 pekerja dan melukai ratusan lainnya.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler