Bukan Hanya Corona B117, Ada juga B1351, Berikut Penjelasan Pemerintah

4 Maret 2021, 22:48 WIB
Ilustrasi varian baru virus Corona B117 dari Inggris. /PIXABAY

ISU BOGOR – Pemerintah menjelaskan terkait virus varian baru mutasi corona asal Inggri B117. Selain itu, ada B1351 di wilayah Afrika Selatan. Varian tersebut hasil mutasi dari virus B117 dan P1 di wilayah Brazil.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, agar masyarakat mengerti terkait dengan mutasi virus, maka perlu dipelajari hal dasar tentang virus berdasarkan kajian ilmiah. Pasalnya, ada beberapa yang perlu dipahami tentang mutasi.

Wiku menyebutkan, mutasi adalah proses terjadinya kesalahan saat virus memperbanyak diri, sehingga bentuk virus tersebut tidak sama dengan virus asli atau parental strain. Sedangkan varian adalah virus yang dihasilkan dari proses mutasi.

Baca Juga: BPKP Ciawi Jadi Pusat Isolasi Pasien Covid-19 OTG Kota Bogor

“Jika varian menunjukkan sikap fisik yang baik, jelas, maupun samar. Berbeda dengan virus aslinya maka varian disebut sebagai strain,” paparnya pada acara konferensi pers virtual terkait “Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia per 4 Maret 2021”, pada Kamis 4 Maret 2021.

Wiku menjelaskan, tujuan virus bermutasi untuk beradaptasi dengan lingkungan. Dikatakannya, terkadang virus dapat muncul dan bertahan, namun ada juga dapat muncul lalu menghilang. karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Menurut Wiku, beberapa varian virus menyebabkan Covid-19 yang sudah ditemukan dan menyebar secara global sejak akhir 2019 di Wuhan, Tiongkok sampai saat ini.

Baca Juga: Bahaya ! Jangan Unggah Sertifikat Vaksin ke Media Sosial. Ini Alasannya

Di antaranya ada varian B117 di wilayah Inggris. Selain itu ada B1351 di wilayah Afrika Selatan. Varian tersebut hasil mutasi dari virus B117 dan P1 di wilayah Brazil.

“Saat ini berbagai ilmuwan di dunia, terus mengamati dinamika persebaran virus ini. Termasuk perubahan protein yang akan menempel pada reseptor sel tubuh untuk memperbanyak diri.”

‘Di Indonesia sampai saat ini menurut hasil temuan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, bahwa jumlah whole genome sequencing (WGS ) yang dilaporkan oleh Indonesia berjumlah 495 dengan 471 di antaranya adalah WGS yang komplet,” terangnya.

Baca Juga: SELAMAT ! V dan Jimin BTS Terima Penghargaan di Upacara Wisuda Global Cyber ​​University

Wiku menyebutkan, untuk varian di Indonesia yang dilaporkan adalah jenis D614G yang ditemukan sejak April 2020 dan hingga Februari 2021 Namun, data pelaporan WGS terbaru oleh Balitbangkes menunjukan terdapat 2 WGS yang memiliki varian B117 dari sampel diambil Februari 2021.

“Studi-studi semacam ini termasuk analisis genetik virus dapat membantu kita untuk memahami bagaimana perubahan bentuk dapat berpengaruh pada luas penyebaran dan efek gejala pada kasus positif, kemunculan pada alat testing, respons terhadap prosedur pengobatan yang umumnya digunakan, dan pengaruh terhadap efektivitas vaksin,” ucapnya.

Selanjutnya, Wiku menuturkan, sebagian besar mutasi tidak secara material mengubah virulensi atau kemampuan virus menimbulkan penyakit dan begitu juga efektivitas vaksin secara signifikan.

Baca Juga: Virus Baru Corona B117, Ini Instruksi Bima Arya untuk Dinkes Kota Bogor

Lanjut dia, hal perlu diingat adalah semakin sedikit keberadaan mutasi virus, maka semakin efektif vaksin yang sedang dikembangkan dapat bekerja dengan baik.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler