Tanggapi Tewasnya 6 Anggota Laskar FPI, Cak Nun: Menunggu Presiden Ucapkan Belasungkawa

8 Desember 2020, 22:11 WIB
Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. /ANTARA/I.C.Senjaya

ISU BOGOR - Menyusul insiden yang menewaskan 6 anggota Laskar FPI, Budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun, ikut angkat bicara.

Menurut Cak Nun, yang mati ditembak itu adalah 6 rakyat Indonesia. Cak Nun mengaku bingung, ketika kedua pihak saling klaim salah dan benar.

"Menurut FPI yang salah Polisi, menurut Polisi yang salah FPI. Kita rakyat mendengarkan dan percaya ke yang mana?," tulis Cak Nun di laman caknun.com di Yogyakarta, Senin 7 Desember 2020.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Tidak Paham Pancasila

Baca Juga: Anies Langsung Jadi Presiden usai Dipanggil Polisi, Rocky Gerung: Operasi Intelijen Berantakan

Baca Juga: Polisi Akan Serahkan 6 Jenazah Anggota FPI Usai Otopsi

Kata Cak Nun, semua keruhnya permusuhan yang tak habis-habis ini adalah akibat yang tidak diurus sebabnya secara mendasar.

"Semua pertengkaran nasional yang tak ada ujungnya ini karena semua pihak tidak mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila," paparnya.

Cak Nun mengingatkan, insiden ini harap dijadikan momentum untuk menguji apakah bangsa kita punya tokoh dengan jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan pemimpin.

Baca Juga: Cak Nun: Kalau Ada Kelompok Islam Sangat Keras, Bisa Jadi Merupakan Rekayasa yang Berkuasa

Baca Juga: Bareskrim Polri Dikerahkan Buru 4 Orang Anggota FPI Terlibat Peristiwa Tol Cikampek

Baca Juga: 6 Anggota FPI Tewas Ditembak Polisi, KontraS: Kami Menduga Ada Niat untuk Melakukan Penembakan

"Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam (6) rakyatnya: sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Riziq,"

"Di “wali”i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri). Bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini," kata Cak Nun.

Menurutnya, prinsip dialog yang harus dicapai, pertama adalah Menang bersama, bukan menangan sendiri.

Kemudian yang kedua, semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu.

Baca Juga: Anak dan Menantu Jokowi Didukung Partai Gelora, Fadli Zon Usul Fahri Hamzah Jadi Penasihat Presiden

Baca Juga: Sesuai Instruksi Presiden, Tito Ancam Pemecatan Kepala Daerah Tak Mampu Cegah Kerumunan

Baca Juga: Ini Alasan Cak Nun Tak Mau Dipanggil ke Istana Negara, Diantaranya Takut Jokowi Turun!

"Ketiga tidak boleh ada yang dipermalukan. Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game."

"Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: CakNun.com

Tags

Terkini

Terpopuler