Bersiap! Resesi Ekonomi Terjadi Akhir September 2020, Ini Arti dan Dampaknya

- 22 September 2020, 19:17 WIB
Ilustrasi Resesi Ekonomi
Ilustrasi Resesi Ekonomi /Pixabay

 

ISU BOGOR - Istilah resesi beberapa bulan terakhir, khususnya saat di masa pandemi Corona Virus Disease 2019(Covid-19) ini kerap menjadi buah bibir. Bahkan, baru-baru ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menegaskan Indonesia akan terjadi pada akhir September 2020 atau bahkan sudah terjadi.

Lalu ape arti dan dampaknya bagi khalayak awam. Berikut IsuBogor.com mengulasnya dari Pikiran-Rakyat.com tentang makna dan dampaknya terhadap kehidupan perekonomian bangsa yang akan berlangsung cukup lama.

Dikutip dari laman Forbes, resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dan berlangsung selama berbulan-bulan. Bahkan resesi dapat pula terjadi hingga bertahun-tahun lamanya.

Baca Juga: Oknum Dokter di Bandara Soeta yang Bisa Rubah Hasil Rapid Test, Jadi Tersangka Pelecehan

Para ahli juga menyebut bahwa resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami penurunan domestik bruto (PDB) negatif, tingkat pengangguran meningkat, penjual ritel menurutn, dan ukuran pendapatan dan manufaktur menyusut untuk jangka waktu lama.

Wabah Covid-19 yang berlangsung cukup lama dalam lingkup nasional maupun global pun menciptakan sejumlah negara mengalami resesi, termasuk Indonesia.

Definisi Resesi

Selama resesi, kemungkinan tinggi masyarakat akan kehilangan pekerjaan, perusahaan membuat lebih sedikit penjualan dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun.

Baca Juga: Sri Mulyani : Pertumbuhan Ekonomi September Minus, Indonesia Siap-siap Menuju Resesi

Menurut ekonom Julius Shiskin pada 1974 silam menjelaskan definisi resesi yakni penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut. Sementara menurut Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER), resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi.

Juga, berlangsung lebih dari beberapa bulan dan biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran.

Apa Penyebab Resesi?

Ada lebih dari satu faktor penyebab resesi dapat dialami sebuah negara. Namun penyebab paling utama yaitu guncangan ekonomi yang tiba-tiba sehingga mengalami dampak inflasi sangat tinggi.

Baca Juga: Imbas Lockdown Corona,Selandia Baru Umumkan Resesi Setelah Ekonomi Minus 12 Persen

Berdasarkan laporan dari Forbes, faktor-faktor lain penyebab resesi di antaranya hutang berlebihan, gelembung aset, terlalu banyak inflasi dan deflasi, dan perubahan teknologi.

Perbedaan Resesi dan Depresi

Resesi dan depresi memiliki penyebab yang serupa, tetapi dampak keseluruhan dari depresi jauh lebih buruk.

Seperti jumlah kehilangan pekerjaan masyarakat yang lebih besar, pengangguran yang lebih tinggi dan penurunan PDB lebih tajam.

Depresi pun berlangsung lebih lama sehingga membutuhkan waktu lebih banyak bagi perekonomian untuk pulih.

Baca Juga: Jawab Tantangan Resesi, Mentan SYL : Pertumbuhan Pertanian Naik 16,24 Persen

Berapa Lama Resesi Berlangsung?

NBER melakukan riset durasi rata-rata resesi yang dialami oleh Amerika Serikat (AS) pada tahun 1945-2009 lalu. Data menunjukkan bahwa AS biasa mengalami resesi selama 11 bulan.

Bisakah Resesi Diprediksi?

Mengingat bahwa ramalan ekonomi tidak pasti, memprediksi resesi di masa depan bukanlah hal yang mudah.

Seperti pandemi Covid-19 yang tiba-tiba saja terjadi di hampir seluruh dunia dan berlangsung selama hampir 9 bulan.

NBER telah secara resmi menyatakan resesi AS karena virus korona mengalami kontraksi mulai Februari 2020.

Meski begitu terdapat tanda-tanda resesi yang dapat diprediksi seperti melalui kurva imbal hasil terbalik, penurunan kepercayaan konsumen, dan penurunan indeks ekonomi terkemuka (LEI).

Baca Juga: Mahfud MD Sebut September Dipastikan Resesi, tapi Tak Buat Krisis Ekonomi

Dapat pula dilihat dari penurunan pasar saham yang tiba-tiba dan meningkatnya pengangguran.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul artikel Mengenal Resesi Ekonomi: Definisi, Penyebab, hingga Pengaruh Bagi Diri Sendiri” pada 22 September 2020

Apa Dampak Resesi Bagi Diri Sendiri?

Beberapa pihak di Indonesia kemungkinan tinggi kehilangan pekerjaan selama resesi berlangsung, sebab tingkat pengangguran akan jadi meningkat.

Tak hanya itu, resesi bisa berpengaruh dalam mencari pekerjaan yang akan lebih sulit sebab banyak orang menganggur.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Kuartal 3 Resesi Ekonomi Semakin Nyata, Warga: Pantas Semakin Susah

Sementara orang yang bertahan dalam pekerjaannya, diprediksi akan mengalami pemotongan gaji dan dan tunjangan.

Investasi dalam saham, obligasi, real estat, dan aset lainnya pun dapat kehilangan uang dalam resesi.***(Farida Al-Qodariah/Pikiran-Rakyat.com)

 

 

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x