Imbas Lockdown Corona,Selandia Baru Umumkan Resesi Setelah Ekonomi Minus 12 Persen

- 17 September 2020, 14:00 WIB
ILUSTRASI Lockdown COVID-19.* /pixabay
ILUSTRASI Lockdown COVID-19.* /pixabay /

ISU BOGOR - Imbas pengetatan wilayah atau lockdown Maret lalu, Selandia Baru resmi mengumumkan alami resesi setelah pertumbuhan ekonomi-nya pada kuartal II 2020 susut hingga minus 12 persen. 

Dilansir AFP,resesi ekonomi adalah pertumbuhan negatif Produk Domestik Bruto (PDB) dalam dua kuartal berturut-turut. Diketahui, pada kuartal sebelumnya, kuartal I 2020, ekonomi Selandia Baru sudah minus 1,6 persen.

"Penurunan 12,2 persen dalam kuartalan merupakan rekor terbesar di Selandia Baru," kata Paul Pascoe, Juru Bicara Badan Statistik Nasional Selandia Baru, Kamis 17 September 2020.

Baca Juga: Australia Terlibat Invasi Indonesia ke Timor Leste? Simak Paparan Ini

Guncangan ekonomi yang dirasakan Selandia Baru bertepatan dengan penguncian wilayah yang ketat (lockdown) yang diberlakukan sejak akhir Maret dan mereda pada akhir Mei lalu.

Menurut Pascoe, penutupan wilayah tersebut turut berdampak besar pada beberapa sektor ekonomi negaranya.

"Industri, seperti ritel, akomodasi, dan restoran, serta transportasi mengalami penurunan produksi cukup kentara. Mereka paling terpengaruh langsung oleh larangan perjalanan internasional dan penguncian wilayah," jelasnya.

Baca Juga: Tembakan di Perbatasan, China Menuduh Tentara India Provokator

Sementara, industri lain, seperti manufaktur, makanan dan minuman jatuh lebih sedikit karena menyangkut hajat hidup orang banyak yang tetap dibutuhkan.
Resesi ekonomi yang dialami Selandia Baru terjadi sebulan jelang Perdana Menteri Jacinda Ardern menghadapi pemilihan umum.

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x