Nabi Muhammad Dihina Ulang Charlie Hebdo, Presiden Emmanuel Macron: Kami Miliki Kebebasan

- 5 September 2020, 17:04 WIB
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron /Radio France International/

Sekadar diketahui, gambar sampul Charlie Hebdo pekan ini merupakan kartun yang pertama kali diterbitkan harian Denmark Jyllands-Posten pada 2005 dan kemudian dicetak ulang oleh Charlie Hebdo pada 2006.

Baca Juga: Didoakan Jokowi di Twitter, Shinzo Abe Balas Pakai Bahasa Indonesia

Sikap serupa dilontarkan pemerintah Iran terkait penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad SAW oleh majalah Prancis Charlie Hebdo dan menyebutnya sebagai provokasi.

Publikasi ulang kartun Nabi Muhammad itu dilakukan menandai dimulainya persidangan kasus serangan teror kantor redaksi Charie Hebdo di Paris pada 2015. Sidang perdana digelar pada Rabu 2 September 2020 di Paris.

Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan, penerbitan ulang kartun juga merupakan penghinaan terhadap lebih dari 1 miliar umat Islam seluruh dunia. Kartun Nabi Muhammad pertama kali diterbitkan surat kabar Denmark pada 2005.

Baca Juga: Bejat, Predator Asal Prancis Setubuhi 305 Bocah  

"Tindakan ofensif oleh media Prancis merupakan provokasi," bunyi pernyataan Kemlu Iran, dikutip dari AFP, Jumat 4 September 2020.

"Setiap penghinaan atau pelecehan terhadap nabi umat Islam atau nabi lainnya (Yahudi dan Kristen yang juga diakui umat Islam) benar-benar tidak bisa diterima."

Kemlu Iran menyerukan agar kebebasan berekspresi digunakan secara cara dan konstruktif untuk menempa pemahaman yang lebih baik antaragama.

Serangan pada 7 Januari 2015 itu menewaskan 12 orang, termasuk beberapa kartunis terkenal Prancis. Otak serangan adalah dua bersaudara Said dan Cherif Kouachi.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: AFP DW


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x