Macron juga memberikan penghormatan kepada para korban serangan Januari 2015. Pada Rabu hari pertama persidangan.
Baca Juga: Positif Covid-19, Gelandang Man United Pogba Dicoret Timnas Prancis
"kita semua akan memikirkan perempuan dan laki-laki yang ditembak secara pengecut karena mereka menggambar, menulis, mengoreksi, ada di sana untuk membantu, menyampaikan," ungkapnya.
Pada 7 Januari 2015, dua pria memaksa masuk ke kantor Charlie Hebdo di Paris. Berbekal senapan dan senjata lainnya, mereka membunuh 12 orang dan melukai 11 lainnya di ibu kota Prancis.
Orang-orang bersenjata itu mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota kelompok teroris Islam.
Baca Juga: Polisi Masih Identifikasi Korban Predator Anak Asal Prancis
Indonesia dan Iran Kecam Charlie Hebdo
Menyikapi tindakan provokatif tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan dengan tegas bahwa Indonesia mengecam tindakan publikasi ulang kartun Nabi Muhammad oleh Majalah Charlie Hebdo.
Marsudi bilang hal tersebut merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan telah melukai perasaan jutaan umat Muslim di dunia.
"Tindakan ini merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab, provokatif dan telah melukai ratusan juta umat Muslim di dunia," ungkap Retno dalam konferensi pers virtual, Jumat 4 September 2020.