Cuaca Ekstrem, BMKG Peringatkan Hujan Lebat Bakal Terjadi saat Momen Tahun Baru 2023

- 29 Desember 2022, 19:36 WIB
Cuaca Ekstrem, BMKG Peringatkan Hujan Lebat Bakal Terjadi saat Momen Tahun Baru 2023
Cuaca Ekstrem, BMKG Peringatkan Hujan Lebat Bakal Terjadi saat Momen Tahun Baru 2023 /Pexels/Ewa Misztal
ISU BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya cuaca ekstrem dan sebagian wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan dengan intensitas yang bervariasi dari ringan hingga lebat di beberapa wilayah pada momen Tahun Baru atau 01 Januari 2023.

"Berdasarkan model cuaca numerik BMKG, sebagian wilayah Indonesia dalam beberapa hari kedepan berpotensi mengalami cuaca ekstrem dengan peningkatan curah hujan lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Konferensi Pers secara daring di Jakarta, Kamis 29 Desember 2022.

"Untuk wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali hingga Nusa Tenggara, potensi hujan intensitas lebat hingga sangat lebat dapat terjadi mulai tanggal 30 Desember 2022, dimana potensi tersebut dapat berlanjut hingga 01 Januari 2023 dini hari," tambahnya.

Dwikorita menambahkan, hujan saat tahun baru itu diprediksi cukup merata dengan peningkatan intensitas pada dini hari hingga sore hari.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Musim Hujan, BMKG Sebut 5 Fenomena Ini Muncul Bersamaan

Dwikorita menyebut, selain Jabodetabek, daerah yang perlu diwaspadai terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat adalah Banten bagian barat dan selatan, Jawa Barat bagian tengah dan utara, Jawa Tengah bagian utara, Jawa Timur bagian utara, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Dasar pertimbangan dari masih signifikannya potensi cuaca ekstrem tersebut adalah karena masih teridentifikasi aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan" ujarnya.

Diantaranya, lanjut Dwikorita, adalah aktifnya Monsun Asia di belahan bumi utara masih berkontribusi terhadap peningkatan asupan massa udara basah ke wilayah ekuatorial terutama di sekitar wilayah Indonesia bagian barat.

Selain itu, teridentifikasinya MJO (Madden Jullian Oscillation) yang masih cukup aktif di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator, dimana kondisi tersebut terjadi bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang atmosfer yaitu Kelvin Wave dan Rossby Equatorial dalam sepekan terakhir hingga beberapa hari kedepan yang berkontribusi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan dengan potensi curah hujan lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Landa Puncak Bogor Jelang Akhir Tahun 2022, BMKG Prakirakan Hal Ini

Dinamika lainnya, lanjut Dwikorita, yaitu terpantaunya pusat tekanan rendah di Australia yang dapat membentuk daerah pertemuan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan equator yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan cukup signifikan di sekitar wilayah yang dilewatinya mulai dari wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x