Studi Baru: Gejala Long Covid Disautonomia Dialami Dua Pertiga Pasien

- 3 Mei 2022, 11:26 WIB
Sebuah studi baru telah menemukan dua pertiga pasien mengembangkan kondisi tertentu sebagai gejala Long Covid yakni disautonomia.
Sebuah studi baru telah menemukan dua pertiga pasien mengembangkan kondisi tertentu sebagai gejala Long Covid yakni disautonomia. /Foto/Ilustrasi/Pixabay/Alexandra_koch

Untuk itu, sistem saraf otonom akan berperan penting dalam membantu para ilmuwan memahami cara lama mengobati Covid di masa depan.

Gejala disautonomia meliputi:
• Masalah keseimbangan
• Kebisingan dan sensitivitas cahaya
• Sesak napas
• Nyeri dada
• Pusing
• Perubahan suhu tubuh
• Kelelahan terus-menerus
• Penglihatan kabur
• Disfagia (kesulitan menelan)
• Mual
• Muntah
• Palpitasi jantung
• Kabut otak
• Perubahan suasana hati, detak jantung, dan tekanan darah
• Pingsan
• Masalah tidur
• Migrain
• Sering buang air kecil
• Variasi dalam berkeringat.

Ini bukan pertama kalinya Covid dikaitkan dengan perkembangan kondisi baik fisik maupun psikologis.

Long Covid juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan bahkan bentuk ringan COVID-19 meningkatkan risiko gagal jantung seseorang hingga 72 persen dan risiko serangan jantung hingga 63 persen.

Lebih lanjut, penelitian tersebut juga menemukan risiko seseorang terkena stroke meningkat sebesar 52 persen.

Biayanya bukan hanya individu, psikologis, atau fisik, tetapi juga finansial.

Analisis terbaru memprediksi Long Covid, dan penyakit lain dapat merugikan ekonomi Inggris delapan miliar pound per tahun.

Ini sebagian karena ketidakhadiran staf yang timbul dari ketidaksetaraan kesehatan yang digambarkan sebagai "dalam" oleh para ahli.

Informasi lebih lanjut tentang Long Covid tersedia di situs web NHS.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express UK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x