Network
"Pertama, antum berdoa kepada Allah Subhanallahuwata'ala (SWT). Banyak berdoa, sebelum tidur dan sebagainya," kata Ustadz Adi Hidayat.
Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara yang kedua agar bisa bertemu Rasulullah SAW dalam mimpi yaitu cintai Nabi Muhammad.
Baca Juga: Hukum Percaya Ramalan Kematian Dalam Islam Kata Ustadz Adi Hidayat, Termasuk Dosa Besar?
"Antum coba cintai Rasulullahi Salallahualaihiwassalam (SAW) , berusaha untuk mencintai nabi Rasullullah SAW.
"Cintai beliau apa yang beliau inginkan untuk dicintai," ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Kemudian, kata Ustadz Adi Hidayat paling penting agar bisa bertemu Rasulullah SAW dalam mimpi yaitu amalkan semua sunnah-sunnahnya.
Baca Juga: Hukum Nikah Siri Tidak Dikenal Dalam Istilah Fiqih, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
"Amalkan petunjuk Nabi SAW, maka bermohonlah kepada Allah SWT, 'Ya Allah saya belum pernah melihat nabi saya, tidak sehidup sezaman dengan beliau ya Allah.
"Tapi ada kerinduan ini ya Allah, minimal mohon hadirkan Nabi dalam mimpi agar bisa melihat beliau ya Allah," papar Ustadz Adi Hidayat.
Selanjutnya, kata Ustadz Adi Hidayat agar bisa bertemu Rasululullah SAW dalam mimpi teruslah berdoa memohon kepada Allah.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Sebut BPIP Salah Soal Lomba Menulis: Kontruksi Hukum Islam Bukan Domainnya Santri
"Ya Allah saya sudah menjalankan semua sunnahnya, saya mencintai beliau ya Allah, mohon ya Allah sebelum saya diwafatkan.
"Izinkan saya bisa melihat beliau. Saya tidak tahu di akhirat apakah melihat atau tidak, tapi mohon diberi kesempatan di dunia ini.
"Supaya setidaknya bisa menyaksikan kemuliaan beliau," ungkap Ustadz Adi Hidayat di Channel YouTube Majlis Islami yang dikutip Isu Bogor, Minggu 27 Maret 2022.
Baca Juga: Cara Cepat Melancarkan dan Menambah Hafalan Al-Quran Menurut Ustadz Adi Hidayat
Tak hanya itu, kata Ustadz Adi Hidayat yang tak kalah penting agar saat tidur bisa bertemu Rasulullah dalam mimpi adalah belajar sifat-sifat nabi.
"Yang tidak kalalh penting adalah belajar tentang sifat-sifat keadaan Nabi, karena mohon maaf, Nabi ini tidak bisa diserupai setan.
"Nggak bisa, jadi wujudnya akan seperti itu, nggak bisa setan menyerupai. Tapi kalau antum belum pernah belajar tentang keadaan Nabi, maka setan akan sangat mudah," papar Ustadz Adi Hidayat.
Terkait dengan itu, menurut Ustadz Adi Hidayat, setan akan dengan sangat mudah membuat manusia melihat sesuatu yang sebetulnya bukan Nabi.
"Maka pelajari (sifat-sifat keadaan Nabi) di kitab sama'i Muhammadiyah karya Imam At'tirmidzi disitu ada sifat-sifat Nabi SAW, di hadis yang pertama antum bisa lihat," tutur Ustadz Adi Hidayat.
Dalam kitab itu, kata Ustadz Adi Hidayat, bagaimana Nabi SAW itu diibaratkan dalam bentuk fisiknya.
"Beliau itu tidak terlampau tinggi, tidak juga terlalu pendek, fisiknya menengah, kemudian beliau rambutnya tidak terlalu lurus.
"Tidak juga terlalu ikal, jadi kalau ada yang datang kepada antum, mengaku 'saya adalah nabi, orangnya tinggi, rambunya kriting' itu bukan nabi, karena antum sudah belajar disitu," jelas Ustadz Adi Hidayat.***
