Diabetes Melitus Tipe 1, Deteksi Dini Autoantibodi Lewat Pengobatan di Luar Insulin

- 22 September 2021, 17:50 WIB
Diabetes Melitus Tipe 1, Deteksi Dini Autoantibodi Lewat Pengobatan di Luar Insulin. Foto/Ilustrasi/Pexels
Diabetes Melitus Tipe 1, Deteksi Dini Autoantibodi Lewat Pengobatan di Luar Insulin. Foto/Ilustrasi/Pexels /

Gen utama yang terkait dengan diabetes melitus tipe 1 adalah human leukocyte antigen (HLA) DR3, DR3-DQ2, DR4, dan DR4-DR8.8 Lebih dari 90% pasien T1DM memiliki satu atau lebih gen HLA ini dibandingkan dengan 40% individu non-diabetes melitus tipe 1.

Selanjutnya, polimorfisme di daerah promotor insulin, yang dikenal sebagai jumlah variabel pengulangan tandem (VNTRs) menyumbang sekitar 10% dari faktor genetik yang terkait dengan T1DM.

Polimorfisme insulin-VNTR berkontribusi pada penghancuran autoimun sel dengan menghambat proses transkripsi insulin. Asosiasi genetik lainnya adalah gen antigen-4 limfosit T sitotoksik (CTLA-4).

Polimorfisme pada gen CTLA-4 menyebabkan penurunan ekspresi seluler, sehingga menghasilkan keseimbangan autoimun dan respon imun tanpa hambatan.

Sistem kekebalan manusia memainkan peran penting dalam membedakan antigen asing dari diri sendiri. Untuk penyakit autoimun seperti diabetes melitus tipe 1, penghancuran sel kemungkinan karena apoptosis.

Beberapa teori menunjukkan bahwa kematian sel terprogram ini memicu reaksi inflamasi yang melepaskan sitokin proinflamasi tingkat tinggi seperti faktor nekrosis tumor , interferon-γ, dan interleukin -1.

Autoantibodi juga diproduksi sebagai akibat dari respon imun reaktif ini. Autoantibodi ini sering muncul bertahun-tahun sebelum tanda dan gejala klinis diabetes melitus tipe 1.

Autoantibodi terhadap insulin (IAA) biasanya yang pertama terjadi pada anak-anak dengan risiko diabetes melitus tipe 1. Prevalensi IAA berkorelasi terbalik dengan usia saat onset diabetes dan 70% pada anak-anak pada saat diagnosis.

Pada orang dewasa, IAA hanya relevan jika ditemukan bersama dengan antibodi lain karena mungkin tidak spesifik. IAA juga dapat terbentuk sebagai hasil dari insulin eksogen sehingga dapat ditemukan pada individu yang sehat juga.

Tingginya prevalensi ICA pada pasien yang baru didiagnosis membuktikan pentingnya tes diagnostik dini. Kehadiran dua atau lebih antibodi menandakan perkembangan klinis diabetes melitus tipe 1.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x