Pengurutan genom juga telah mengidentifikasi setidaknya 1.060 kasus yang disebabkan oleh varian Lambda di AS sejauh.
Pakar AS mencatat bahwa sementara jumlah itu jauh dari lonjakan kasus yang disebabkan oleh varian Delta, yang mewakili sekitar 83 persen kasus baru di AS, mereka mengawasi varian Lambda dengan cermat.
Baca Juga: PPKM Level 4, Ade Yasin Klaim Angka Kasus Covid-19 Kabupaten Bogor Turun 40 Persen
Identifikasi varian Lambda di Jepang telah menimbulkan kekhawatiran publik di China, sementara varian Delta menyapu negara itu dengan 94 kasus baru domestik dan 31 kasus impor ditemukan pada hari Minggu.
Penduduk Cina khawatir bahwa varian Lambda akan membatalkan vaksin yang ada, dan virus yang bermutasi dengan cepat akan menyeret negara itu ke dalam wabah tanpa akhir sehingga orang tidak dapat lagi kembali ke kehidupan normal.
Di tengah kekhawatiran publik, seorang ahli yang berbasis di Beijing mengatakan kepada Global Times bahwa ia berpikir bahwa, dalam jangka pendek, varian Lambda tidak akan mendominasi Jepang atau beberapa negara lainnya.
Baca Juga: Cara Pendaftaran Vaksin Covid-19 di PeduliLindungi.id Mudah, Bisa dengan HP atau Laptop dari Rumah
Alasannya saat ini sedang musim panas, sehingga ketika suhu tidak cocok untuk transmisi Lambda yang pertama kali ditemukan di belahan bumi selatan itu.
Namun belum bisa dipastikan apakah akan menggantikan Delta sebagai varian dominan di musim dingin mendatang.
Pakar menegaskan kembali pentingnya mengikuti langkah-langkah anti-epidemi yang ketat, memakai masker dan menjaga jarak sosial untuk mencegah virus.