Niat dan Doa Buka Puasa Ramadhan, Latin, Arab dan Artinya

23 Maret 2023, 14:55 WIB
Niat dan Doa Buka Puasa Ramadhan, Latin, Arab dan Artinya /Foto/Ilustrasi/PEXELS/khats-cassim-556291
ISU BOGOR - Niat dan doa buka puasa Ramadhan satu bulan penuh sangat penting untuk diketahui. Khususnya bagi umat Islam yang memang wajib menjalankannya.

Meski demikian, tak sedikit kaum muslimin yang bingung terkait tata cara membaca niat puasa Ramadhan satu bulan penuh yang kerap disampaikan oleh sejumlah ulama atau kyai.

Niat Puasa Ramadhan

Bahkan tak jarang diantara kita yang membaca niat puasa Ramadhan hanya untuk esok hari, padahal penting juga membaca niat puasa ramadhan satu bulan penuh.

َوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."

Baca Juga: Cara Buat Es Kuwut, Cuma 5 Bahan Bisa Jadi Menu Buka Puasa Ramadhan 2023 yang Segar dan Nikmat

Lantas, bagaimana ketentuan membaca niat puasa satu bulan penuh?

Disampaikan sejumlah beberapa ulama, ketentuan membaca niat puasa ramadhan itu ada dua, yakni berdasar pada mahdzab Syafi'i dan Imam Maliki.

Menurut mahdzab Syafi'i, niat puasa Ramadhan itu dibaca setiap malam, sebagaimana yang dijelaskan oleh Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf.

"Niat (puasa) Ramadhan itu (dibaca) setiap malam menurut mahdzab Syafi'i. Niat besok puasa wajib Ramadhan setiap malam," jelasnya dari kanal YouTube Achmad Hudaifi yang dikutip, Kamis, 23 Maret 2023.

Baca Juga: Doa Buka Puasa Ramadhan, Kapan Waktu Membacanya? Sebelum atau Sesudah Buka Puasa?

Sebab, Habib Taufiq Assegaf menjelaskan, puasa adalah ibadah sendiri-sendiri, sama seperti sholat lima waktu yang niatnya tak bisa dibaca dalam satu kali sholat.

Namun, menurut mahdzab Imam Malik, puasa Ramadhan itu satu paket, niatnya dibaca di malam pertama Ramadhan bagi yang tak memiliki uzur atau halangan.

Buya Yahya menerangkan bahwasanya umat muslim boleh melafalkan niat puasa Ramadhan satu bulan penuh yang disampaikan dalam mahdzab Imam Malik ini.

Namun, pembacaan niat puasa satu bulan penuh ini hanya dilakukan di malam pertama Ramadhan untuk mengantisipasi kelupaan membaca niat untuk satu hari puasa.

Baca Juga: Apakah Menelan Dahak Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Buya Yahya

Dengan kata lain, umat Islam boleh membaca niat puasa satu bulan Imam Malik lalu diikuti oleh niat wajib satu hari mahdzab Syafi'i.

"Untuk mengantisipasi ini semua, maka ayo kita ikuti mahdzabnya Imam Malik di dalam niat, maka pada malam itu hendaknya para imam membimbing jamaahnya untuk dobel niat," terang Buya Yahya.

Niat Puasa Ramadhan Satu Bulan Penuh

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan satu bulan penuh:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كُلِّهِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri Ramadhana kullihi lillahi ta‘ala.

Artinya: “Aku sengaja berpuasa bulan Ramadhan sekaliannya karena Allah ta’ala.”

Baca Juga: Jadwal Imsak Puasa Ramadhan 2023 Hari Ini, Khusus Wilayah Bogor, Jakarta, dan Sekitarnya

Seperti diketahui, dalil tentang kewajiban puasa Ramadhan ini tertulis dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 183.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Doa Buka Puasa

Tak hanya niat, tapi doa buka puasa juga terdapat dua versi.

Ustadz Adi Hidayat di kanal YouTube Shiratal Mustaqiem menjelaskan keduanya berdasarkan riwayat hadits.

Versi pertama

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insya-Allah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus, telah basah urat nadi dan telah tetap pahala jika Allah menghendaki."

Versi kedua

اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت

Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthortu.

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu saya berpuasa dan kepada-Mu saya berbuka.”

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa kedua doa tersebut sebenarnya sama-sama tercantum dalam kitab hadits Abu Dawud, hanya berbeda nomornya saja.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, doa buka puasa versi pertama dianggap sebagai hadits shahih, sementara yang kedua statusnya lemah atau dha'if.

"Sehingga di beberapa tempat haditsnya dha'if," kata Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan doa versi kedua, dianggap dha'if karena persoalannya bukan redaksinya.

"Ini lemah bukan karena redaksinya, karena periwayatannya ada yang disoal," papar Ustadz Adi Hidayat.

Dalam menanggapi persoalan ini, kata Ustadz Adi Hidayat, para ulama telah menyepakati doa berbuka puasa yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW sesuai dengan kaidah ilmu hadits.

"Sehingga jika ada hadits yang dinilai dha'if secara sanad, bukan secara matan atau isinya serta dianggap sebagai fado'ilul a'mal atau amal-amal utama," kata Ustadz Adi Hidayat.

Maka, lanjut Ustadz Adi Hidayat itu boleh dilakukan, sebab hadits tersebut dimasukan ke dalam amalan-amalan utama yang boleh dipanjatkan.

Keutamaan Puasa Ramadhan

Sebagai ibadah yang bernilai pahala berlipat ganda, berikut keutamaan menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

1. Diampuni segala dosanya;

2. Derajat dinaikkan oleh Allah SWT;

3. Mendapat pahala berlipat ganda;

4. Mendapat kebaikan dan rahmat berlipat gandadari Allah SWT;

5. Momen untuk menjadi muslim yang jauh lebih baik.

Dengan demikian, sebagai muslim yang baik, sudah sepatutnya kita melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan untuk mendapatkan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT.***
Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler