ISU BOGOR - Chelsea menghadapi sanksi kemungkinan pengurangan poin setelah kembali didakwa gagal mengendalikan pemain mereka.
The Blues berada di dermaga untuk ketujuh kalinya dalam tujuh tahun setelah perkelahian pecah menjelang akhir kemenangan mereka 2-1 atas Leicester di Stamford Bridge pada Selasa malam.
Leicester juga didakwa atas peran mereka dalam pertengkaran tersebut, yang membuat para pemain dan staf pelatih bentrok di pinggir lapangan menyusul tantangan Ricardo Pereira terhadap Ben Chilwell.
Baca Juga: Sir Alex Ferguson Ungkap Penyesalan Melalukan Transfer Terbesarnya di Man United
Tapi Chelsea memiliki sebelumnya dalam hal ketidakdisiplinan massal para pemain mereka.
Rekor klub London ini sangat buruk sehingga mereka diperingatkan pada Juli 2016 bakal menghadapi pengurangan poin.
Itu setelah mengajukan banding atas denda £ 375.000 yang dikenakan terhadap mereka dalam perselisihan massal selama pertandingan dengan Tottenham dua bulan sebelumnya.
Sejak itu, maka mereka kembali didakwa dua kali lantaran gagal mengendalikan pemainnya.
Meski demikian, mereka lolos dari denda dan peringatan tentang perilaku mereka di masa depan.
"Sepertinya ada masalah di dalam klub," ungkap seorang mantan karyawan FA yang memahami proses disipliner.
Chelsea dan Leicester punya waktu hingga Selasa untuk menanggapi tuduhan itu.
Pengurangan seperti itu bisa berdampak besar pada musim Chelsea saat mereka menuju hari terakhir kampanye mengejar tempat empat besar.
Leicester tentu saja adalah salah satu klub yang bersaing dengan The Blues untuk memperebutkan tempat di Liga Champions musim depan, sementara Liverpool duduk di antara kedua belah pihak di urutan keempat.
Kemenangan di Aston Villa akan cukup untuk mengamankan tempat Chelsea, dan bos Thomas Tuchel yakin para pemainnya akan berkembang dengan segala yang dipertaruhkan.
"Anda benar-benar fokus, sangat tajam ketika jenis tekanan yang kami miliki sekarang," kata Tuchel.
Tuchel menambahkan dua pertandingan terakhir ini baginya saat melawan Leicester dan sekarang Aston Villa sangat berbeda.
"Situasinya sangat jelas sekarang. Ini membawa Anda ke tepi. Ini membuat Anda bangun lebih awal. Anda berpikir dua kali dan menjadi tajam. Itulah yang saya tuntut dari diri saya sendiri - untuk menyampaikan di bawah tekanan," ungkapnya.***