Ternyata, awan tersebut bagi para pendaki yang sedang berada di puncak gunung sangat mengancam dan berbahaya. Indah dilihat dari kejauhan tapi bagi mereka yang dibawah awan tersebut sangat mengerikan, layaknya angin puting beliung.
Baca Juga: Fenomena La Nina Segera Datang, BNPB Minta Masyarakat Waspadai Bencana Banjir dan Longsor
Baca Juga: Ini Penyebab Banjir Bandang di Bogor dan Sukabumi, BMKG: Fenomena Rossby
Bahkan, siapapun yang berdiri tepat dibawah awan berbentuk topi caping tersebut, akan goyah tertiup angin karena begitu kuat hempasannya.
Bahkan, tak jarang angin dibawah awan tersebut menerbangkan tenda-tenda para pendaki.
Sementara itu, berdasarkan informasi di laman climate4life.info, awan cantik Lenticularis ini menjadi indikator adanya bahaya Gelombang Gunung.
Masyarakat umum menyebut awan ini sebagai awan topi, awan tudung atau juga awan kanopi karena seolah menjadi penutup yang menyelubungi puncak gunung.
Kemunculan awal Lenticularis tergolong langka karena mekanisme pembentukannya yang unik.
Ahrens, seorang pakar Klimatologii dan Geofisika, dalam bukunya Essential of Meteorology menggolongkan awan lenticularis sebagai subklas awan khusus.