6 Fakta Rangga Bocah SD yang Gugur saat Lindungi Ibu Kandung

- 16 Oktober 2020, 16:53 WIB
 Viral Kisah Rangga Bocah SD Meninggal Ditangan Pemerkosa Ibunya
Viral Kisah Rangga Bocah SD Meninggal Ditangan Pemerkosa Ibunya /Twitter @mohansidenk

ISU BOGOR - Nama Rangga (9) mendadak trending dan viral di media sosial beberapa hari terakhir ini.

Rangga dimaksud adalah bocah kelas II Sekolah Dasar (SD) asal Aceh Timur yang gugur saat berusaha melindungi DA (28) ibu kandungnya ditangan pelaku perkosaan.

Viralnya kisah pahlawan cilik ini, lantaran semasa hidupnya, Rangga dikenal sebagai anak yang pintar, berprestasi dan rajin mengaji Alquran.

Namun takdir berkata lain, Rangga yang seharusnya sibuk membantu ibunya di perkebunan kelapa sawit di Aceh ini justru malah menghembuskan nafas terakhirnya dengan cara mengenaskan.

Baca Juga: Ibu Rangga Trauma Berat Tak Berani Pulang ke Rumah

Baca Juga: Lewat Gubuk Rangga di Tengah Kebun Sawit, Sam Pembuhun dan Pemerkosa Ibunya Mulai Mengenali Keluarga

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Berikut 6 fakta kisah Rangga bocah SD di Aceh yang tewas dibunuh SB, residivis kasus pembunuhan yang hendak memperkosa ibu kandung korban:

1. Sepekan Tinggal di Aceh

Fadli Fajar (30) ayah kandung Rangga berkisah kepada wartawan di Aceh. Rangga tinggal bersama ibunya karena ingin melanjutkan SD di Aceh ketimang dengannya.

Fadli menuturkan sejak berpisah dengan DA, istrinya tak lain dari ibu kandung Rangga tinggal bersamanya di Medan Sumatera Utara.

"Ibunya menjemput Rangga. Karena sudah beberapa waktu lalu merengek ingin tinggal bersama ibunya di Aceh Timur," ungkapnya.

Sebuah gubuk kediaman Rangga bocah SD korban pembunuhan yang hendak melindungi ibu kandungnya di tangan pemerkosa.*
Sebuah gubuk kediaman Rangga bocah SD korban pembunuhan yang hendak melindungi ibu kandungnya di tangan pemerkosa.* Aceh Trend

Baca Juga: Aktivis KAMI Syahganda Nainggolan Cs Diborgol, Fadli Zon: Legacy Apa yang Mau Diwariskan?

Baca Juga: Petinggi KAMI Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan Cs Diborgol, Jimly As: Carilah Orang Jahat

2. Tinggal Digubuk Tengah Kebun Sawit

Geuchik Alue Gadeng, Adi Sahputra, menuturkan, Aiyub baru dua bulan memboyong keluarga kecilnya ke tengah kebun sawit yang jauh dari permukiman.

Sebelumnya mereka tinggal di Gampong Birem. Hingga saat ini dokumen kepindahan mereka masih dalam proses.

Di Alue Gadeng, keluarga kecil itu tinggal di tanah milik keluarga Aiyub. Lelaki yang sehari-hari mencari ikan di tambak pada malam hari, membangun gubuk kecil di tengah kebun yang jauh dari tetangga terdekat.

“Jarak gubuk mereka dengan tetangga paling dekat 100 meter,” terang Adi Sahputra.

Baca Juga: Ayah Rangga Tahu dari Medsos Anaknya Tewas Ditebas Leher Oleh Sam: Rasanya Seperti Tidak Percaya

Baca Juga: Tragis Pemerkosaan Ibu Rangga di Tengah Kebun Sawit Hingga Anaknya Tewas, Begini Kisahnya

3. Tewas Ditebas Lehernya 10 Kali

Rangga tewas karena berusaha melindungi ibu kandungnya yang hendak diperkosa oleh SB (38) tetangganya residivis asal Alue Gadeng, Birem Bayeun, Aceh Timur, yang baru empat bulan mendapatkan asimilasi dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Saat itu, Rangga terbangun dan melihat ibunya akan diperkosa, lalu Rangga berteriak dan melindungi ibunya.

Pelaku yang panik, lantas menyerang Rangga berkali-kali. Pada saat pelaku akan membacok lagi ditangkis Rangga dengan tangan, namun karena tubuhnya yang masih kecil dan darah dari lehernya terus bercucuran dia kalah dan pelaku terus membacok Rangga hingga 10 kali.

Baca Juga: Bandit Itu Bernama Sam, Tega Tebas Leher Bocah Rangga 6 Tahun dan Perkosa Ibunya

Baca Juga: Kisah Viral Rangga Bocah SD yang Tewas Lindungi Ibunya, Ayah Kandung: Dia Pintar Senang Baca Alquran

4. Jenazah Rangga Ditemukan di Sungai

Usai melakukan aksi bejat dan sadisnya, SB langsung membawa jenazah Rangga dan membuangnya ke sungai.

Dua hari kemudian, jenazah bocah malang tersebut ditemukan mengapung di sungai masih dalam kawasan desa korban tinggal, pada Minggu 11 Oktober 2020.

5. Sempat Diminta Lari oleh Ibu Kandungnya

Kasatreskrim Polres Langsa, Iptu Arief S Wibowo dalam keterangan persnya membeberkan kronologis kerjadian yang menimpa Rangga.

Menurutnya peristiwa iu terjadi pada Sabtu 10 Oktober 2020 pukul 02.00 WIB di rumah korban di Kecamatan Birem Bayeun.

Samsul, pembunuhan terhadap Rangga dan sekaligus pemerkosa ibunya
Samsul, pembunuhan terhadap Rangga dan sekaligus pemerkosa ibunya

"Pemerkosaan yang disertai kekerasan dan penganiayaan yang menyebabkan hilang nyawa orang lain ini saat pelaku masuk ke rumah korban melalui pintu depan dengan mencongkel kunci kayu menggunakan benda tajam berupa parang," ujarnya.

Setelah pintu rumah korban terbuka, pelaku langsung melihat korban yang sedang tidur bersama dengan Rangga, dan langsung menghampiri dan meraba-raba korban yang sedang tertidur.

"Korban DA sepontan langsung membangunkan anaknya (korban RG) agar lari dari rumahnya itu untuk menyelamatkan diri," katanya.

Baca Juga: Viral Kisah Rangga Bocah SD yang Tewas karena Lindungi Ibunya Saat Hendak Diperkosa

Baca Juga: Kisah Viral Rangga Bocah SD yang Tewas Lindungi Ibunya, Ayah Kandung: Dia Pintar Senang Baca Alquran

6. Pelaku Sempat Buron dan Diringkus di Persembunyiannya

Beberapa hari kemudian, pelaku yang kabur berhasil diringkus dan dilumpuhkan dengan timah panas oleh kepolisian ditempat persembunyiannya.

Pelaku merupakan warga salah satu gampong dalam Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur. Ia ditangkap di hutan sekitar lapangan sepak bola kampung tersebut, sekitar pukul 09.00 WIB.

Samsul, pelaku pembunuh anak berusia 9 tahun bernama Rangga.
Samsul, pelaku pembunuh anak berusia 9 tahun bernama Rangga. Antara

"Pelaku bersembunyi di bawah pohon besar,” kata Iptu Arief.

Iptu Arief mengatakan, saat ditangkap, pelaku tidak memakai baju, hanya menggunakan jelana jeans warna biru, dan memegang senjata tajam jenis samurai.

"Saat dilakukan penangkapan oleh polisi yang dibantu masyarakat, tersangka SB sempat melakukan perlawanan. Sehingga petugas beberapa kali memberikan tembakan peringatan ke atas agar pelaku menyerahkan diri kepada pihak kepolisian," katanya.

 

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x