Tanpa malu melecehkan perempuan seperti ini. Lalu merasa suci, merasa bisa “menyelamatkan” bangsa ini. Jangankan menyelamatkan bangsa, menghargai perempuan saja tidak bisa.
Alih-alih menilai/mengkritik @RahayuSaraswati dr track record & kinerja, malah sibuk cari cara melecehkan pic.twitter.com/ZHPHPJnCcO— Tsamara Amany (@TsamaraDKI) September 5, 2020
Dalam kasus ini, Sara pun mengomentari bahwa cuitan itu tak berhubungan dengan politik namun tetap melecehkan perempuan.
"Pelecehan tidak ada hubungannya dengan afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau karena saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kerdil dan pengecut," tulis Sara.
Sementara Tsamara menilai harusnya kedua akun tersebut lebih memperhatikan kerja-kerja Sara, bukan mengkritik kehidupan pribadinya.
Baca Juga: Simpan Sabu, Penyanyi 'Satu Yang Tak Bisa Lepas' Reza Artamevia Ditangkap
Baca Juga: Nabi Muhammad Dihina Ulang Charlie Hebdo, Presiden Prancis Emmanuel Macron: Kami Miliki Kebebasan
"Tanpa malu melecehkan perempuan seperti ini. Lalu merasa suci, merasa bisa 'menyelamatkan' bangsa ini. Jangankan menyelamatkan bangsa, menghargai perempuan saja tidak bisa," kata Tsamara dalam akun Twitter @TsamaraDKI.
"Alih-alih menilai/mengkritik @RahayuSaraswati dari track record dan kinerja, malah sibuk cari cara melecehkan."
Dilasir Galamedia dengan judul Sebut Paha Keponakan Prabowo Mulus Banget, Politikus Partai Demokrat Dihajar Sara dan Tsamara saat dikonfirmasi, Panca membenarkan cuitannya. Namun ia tak mau menanggapi lebih lanjut terkait cuitan tersebut.
"Bener saya yang tweet. Ga usah ditanggepin lah. Biarin saja," kata Panca Sabtu 5 September 2020.