Network
ISU BOGOR - Stasiun televisi nasional RCTI yang melayangkan gugatan perihal penyiaran pada Juli 2020 dengan konsukuensi Instagram TV, Instagram Live, Facebook Live, Youtube Live, dan penyaluran konten audio visual lainnya dalam platform media sosial harus berizin membuat serangan dahsyat warganet.
Unggahan-unggahan warganet di media sosial Twitter menjadi tren yang memerotes gugatan tersebut.
Terlebih ada pernyataan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ahmad M Ramli secara virtual dalam sidang lanjutan di Mahkamah Agung pada Rabu, 26 Agustus 2020, menyatakan jika gugatan RCTI dikabulkan Mahkamah Konstitusi, maka penggunaan fitur live di media sosial wajib jadi lembaga penyiaran berizin.
"Perluasan definisi penyiaran akan mengklasifikasikan kegiatan seperti Instagram TV, Instagram Live, Facebook Live, Youtube Live, dan penyaluran konten audio visual lainnya dalam platform media sosial diharuskan menjadi lembaga penyiaran yang wajib berizin. Artinya, kami harus menutup mereka kalau mereka tidak mengajukan izin," kata Ahmad M Ramli seperti dikutip IsuBogor.com dari Antara.
Baca Juga: Sinopsis: Wonder Woman 1984, Keseruan Diana vs Max Lord dan The Cheetah
Warganet menganggap dengan adanya gugatan itu,RCTI dan pemilik perusahaan tersebut, Hary Tanoesudibjo takut kalah saing di era digital ini.
Menurut akun Aurel @senjatanuklir, "Kerjaan orang takut kalah saing pengen konten digital jg dibatasi konten penyiarannya. Di dunia ga ada yang abadi om, dulu radio kalah sama TV, sekarang TV kalah sama YouTube (tanpa boom). Industri, market, dan teknologi pasti berubah," tulisnya.
Akun lainnya, Kevin Anggara @kevinchoc menulis, "RCTI udah kek yutuber takut algoritme," cuitnya.
Baca Juga: Mendadak Trending, Berikut Sinopsis dan Link Live Streaming Film Dilan di SCTV 25 Agustus 2020
