"Ini soal menggaji orang juga, KPU juga kan orang gajian, itu masalahnya. Tetapi kita tetap lihat aktifitas, di bawah itu soal kedua tadi, kasak-kusuk politik masih jalan," kata Rocky Gerung.
Lebih lanjut, pengamat politik itu menyampaikannya di Channel YouTube Rocky Gerung Official dengan menyatakan persoalan dana Pemilu 2024 dicicil ini paralel karena tak mungkin pemerintah tak memberi uang.
"Nanti pemerintah dianggap merencanakan pembatalan Pemilu, tapi pada saat yang sama pemerintah juga menduga keras, bahwa kalau terjadi kesepakatan politik ya nggak perlu Pemilu karena itu dicicil duitnya," ungkap Rocky Gerung.
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Eks Wamen dari PSI Dukung Anies: karena Gerah di Dalam Maka Dia Keluar
Kemudian, kata Rocky Gerung, sebab jika dana Pemilu 2024 diberikan semua, maka tidak akan balik lagi uangnya.
"Jadi kira-kira tipu-tipuannya (politik) begitu, dan itu memperlihatkan memang nggak ada yang pasti dalam politik kita menjelang Pemilu 2024," ujar Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, siapapun yang mempunyai elektabilitas atau disurvei masih di bawah 40 persen itu artinya mereka sama semua.
"Yang dapat angka 30 sampai 44 persen itu sama nggak bisa ngapa-ngapain. Jadi dikunci disitu sebetulnya tuh," tegas Rocky Gerung.
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti soal Autopsi Ulang Brigadir J: Ada Pesan yang Ditafsirkan Sebagai Persaingan
Sebab, lanjut Rocky Gerung dalam tradisi Presidensialisme, seorang presiden itu akan melenggang ke Pemilu kalau dia dapat 40 persen.