Gejala Omicron: Tenggorokan Gatal dan Hidung Tersumbat Harus Diwaspadai Menurut Para Ahli

- 18 Desember 2021, 17:53 WIB
Gejala Omicron: Tenggorokan Gatal dan Hidung Tersumbat Harus Diwaspadai Menurut Para Ahli. Foto/Ilustrasi
Gejala Omicron: Tenggorokan Gatal dan Hidung Tersumbat Harus Diwaspadai Menurut Para Ahli. Foto/Ilustrasi /Pixabay/Alexandra_Koch

 

 
ISU BOGOR - Gejala Omicron yang ditemukan di puluhan negara, termasuk Indonesia perlu diwaspadai yaitu tenggorokan gatal dan hidung tersumbat.

Hal tersebut disampaika para ahli yang hingga saat ini masih berjuang mengidentifikasi sejumlah gejala khusus dari varian baru Covid-19 itu.

Meski demikian, sebagaimana dilansir Wionews,varian Omicron telah dilaporkan di setidaknya 77 negara di seluruh dunia.
 

Bahkan mayoritas pasien Omicron di seluruh dunia memiliki tenggorokan gatal yang umum sebagai gejala varian baru ini.

Kepala eksekutif Discovery Health yang berbasis di Afrika Selatan, Ryan Noach, mengatakan bahwa sebagian besar pasien di seluruh dunia telah melaporkan tenggorokan gatal sebagai gejala awal varian Omicron.

"Tenggorokan gatal biasanya diikuti oleh hidung tersumbat, batuk kering dan mialgia yang bermanifestasi pada nyeri punggung bawah," ungkapnya.
 

Sementara dokter telah mencatat beberapa gejala lain yang berbeda pada banyak pasien lain, tenggorokan gatal telah menjadi gejala yang umum pada sebagian besar pasien.

Dia juga menekankan bahwa meskipun gejala ini terlihat dan ringan pada saat ini, tidak dapat disimpulkan bahwa variannya kurang parah atau ganas.

Mengikuti peringatan Noach, Sir John Bell, seorang ahli medis terkemuka Inggris, juga memperingatkan bahwa varian Omicron berperilaku aneh dibandingkan dengan jenis virus corona lainnya.
 

"Gejala yang didapat orang dari virus khusus ini berbeda dengan varian sebelumnya," kata Sir John Bell.

Dia juga menyebut hidung tersumbat, sakit tenggorokan, tinja encer dan mialgia adalah gejala yang biasa dilaporkan pada pasien Omicron sampai sekarang.

Sementara itu, varian Omicron telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
 

Perdana Menteri Prancis Jean Castex telah memperingatkan penduduk setempat bahwa varian baru dapat menjadi dominan di negara itu pada awal tahun 2022.

Namun, ia juga menambahkan bahwa Omicron tidak lebih berbahaya daripada varian Delta.

"Data yang tersedia baginya menunjukkan bahwa cakupan vaksinasi lengkap dengan dosis booster melindungi dengan baik terhadap bentuk penyakit yang parah," ungkapnya.

Sementara itu, di Indonesia varian Omicron sudah ditemukan dua kasus.

Kementerian Kesehatan menyebutkan dua pasien itu merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron yang baru Kembali dari luar negeri.

"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris.

"Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Nadia.

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x