Omicron Masuk ke Indonesia, Eks Menkes Siti Fadilah Supari: Beli PCR dan Antigen Lagi Deh

- 17 Desember 2021, 10:52 WIB
Omicron Masuk ke Indonesia, Eks Menkes Siti Fadilah Supari: Beli PCR dan Antigen Lagi Deh
Omicron Masuk ke Indonesia, Eks Menkes Siti Fadilah Supari: Beli PCR dan Antigen Lagi Deh /YouTube Akbar Faizal Uncensored

ISU BOGOR - Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari memastikan bahwa virus Covid-19 varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia tidak terlalu ganas. Ia mennyarankan penanganannya harus beda.

"Yang dulu (Covid-19 pertama) guru kita, dan ternyata tidak begitu ekstrim," kata Siti Fadilah di Channel YouTube Akbar Faizal Uncensored yang dikutip Isu Bogor, Jumat 17 Desember 2021.

Lebih lanjut, Siti Fadilah juga menegaskan dalam menghadapi varian baru Covid-19 yang disebut Omicron ini yaitu harus bisa hidup bersama Covid-19.

Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Supari Ungkap Omicron Lebih Cepat Menular: Tapi Keganasannya Menurun

"Apalagi Omicron, yang tidak terlalu ganas, dibandingkan dengan yang dulu," tutur Siti Fadilah.

Bahkan kata Siti Fadilah, mungkin saat ini sudah banyak yang tertular Omicron.

"Tapi tidak apa-apa, maksudnya ketularan tapi cuman pilek-pilek aja," kata Siti Fadilah.

Baca Juga: Varian Omicron Masuk ke Indonesia Dibawa Siapa? Denny Darko Singgung Selebgram dan Wakil Rakyat

Bahkan gejalanya, mungkin Omicron ini jika sudah menjangkit hanya pusing-pusing saja dalam beberapa hari kemudian sembuh lagi.

"Nah itu, kita tidak perlu sangat sangat takut," kata Siti Fadilah.

Siti Fadilah menyarankan kepada pemerintah dalam menghadapi Omicron ini, tidak perlu ada testing, tracking hingga tes PCR.

Baca Juga: Gejala Omicron: Tanda Peringatan Pertama Ini Harus Diwaspadai Menurut Ahli

"Tidak perlu PCR PCR segala, yang penting kita cermati, kalau ada pasien segera terdeteksi.

"Dan kemudian masuk rumah sakit di kasih obat atau tidak masuk rumah sakit rawat di rumah kasih obat," papar Siti Fadilah.

Jadi, kata Siti Fadilah, dengan masuknya Omicron ke Indonesia, jangan sampai menjadi teror lagi seperti dulu.

Baca Juga: Omicron Masuk ke Indonesia, Kenali Gejala Khusus dan Dianggap Beda dengan Varian Lain

"Teror seperti apa namanya dan saya kira ahli dari Indonesia sudah mengatakan bahwa rasa-rasanya (kasus Covid-19) tidak akan bertambah, bahkan menurun," jelas Siti Fadilah.

Siti Fadilah khawatir pemerintah Indonesia dalam menghadapi Omicron ini seperti perlu gebyah uyah atau menyamaratakan.

"Pemerintah terus gebyah uyah, 'pokoknya kalau gelombang tiga harus begini,' beli PCR lagi nanti, beli antigen tes lagi," kata Siti Fadilah.

Padahal itu, kata Siti Fadilah sudah selesai di gelombang pertama dan kedua pandemi Covid-19.

"Itu sudah selesai lah, WHO saja mengatakan Indonesia sudah oke, sudah landai. WHO saja mengatakan begitu," ungkap Siti Fadilah.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan satu kasus pertama Covid-19 varian Omicron terdeteksi pada Kamis 16 Desember 2021.

"Kemenkes tadi malam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi omicron pada tanggal 15 Desember," ujarnya dalam keterangan pers virtual, kemarin.

Menurut Menkes Budi, data-data itu juga sudah dikonfirmasikan ke GISAID. Kemudian GIASID juga sudah mengkonfirmasi data sequencing benar adalah Omicron.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x