ISU BOGOR - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menilai kasus yang melibatkan Brigjen Junior Tumilaar (JT)yang membela Babinsa hingga berujung pada pencopotan jabatannya diduga karena Dandim dan Danrem tak berbuat apa-apa.
"Mengapa JT melakukan ini, ada kemungkinan, kemungkinan lho ini, kemungkinan si Babinsa ini lapor ke Danramil, Danramil lapor ke Dandim, Dandim diam, lapor ke Danrem, Danrem diam," ungkap Gatot Nurmantyo di Channel Youtube Akbar Faizal Uncensored yang dikutip Isu Bogor, Sabtu 30 Oktober 2021.
Maka dari itu, kata Gatot Nurmantyo, pada saat Danrem diam inilah, Brigjen Junior Tumilaar sebagai Inspektorat Daerah Militer (Irdam) XIII/Merdeka bekerja hingga mendatangi ke Polda Sulawesi Utara (Sulut).
"Nah ini semua harus dilihat dalam pemeriksaan nanti (di Pomdam). Apakah terjadi ada jalan buntu, Dandim tidak melakukan apa-apa, Danrem tidak melakukan apa-apa, disitulah JT berbuat," ungkap Gatot Nurmantyo.
Bahkan, kata Gatot kemungkinan Pangdam XIII/Merdeka juga tidak berbicara apa-apa atau dia berbicara atas perintah Pangdam.
"Ini yang bisa saya sampaikan, dan sekarang ini sudah sepaham. Kenapa sepaham, Kapolres sudah meminta maaf, kemudian anggota Serse sudah diperiksa oleh Propam, kan gitu," kata Gatot Nurmantyo.
Kemudian, lanjut Gatot, Brigjen Junior Tumilaar juga sudah diperiksa. Hal tersebutlah yang dikatakannya bahwa dengan zaman sekarang ini cyber space yang begitu luasnya segala macam.