"Ada yang bisa dihandle langsung misalnya, penerbitan Perpu untuk membatalkan omnibus law, undang-undang cipta kerja, itu bisa dan beberapa tuntutan lainnya," jelas Refly Harun.
Seperti diketahui, malam ini Selasa 20 Oktober 2021 tepatnya pada pukul 20.00 WIB melakukan konsolidasi terkait demo beberapa waktu lalu tak direspon Presiden Jokowi.
"KONSOLIDASI NASIONAL ALIANSI BEM SELURUH INDONESIA] Undangan Konsolidasi,
Waktu: Selasa, 26 Oktober 2021
Pukul: 20.00 WIB s.d. matang eskalasi
Tempat: Zoom meeting," tulis akun instagram BEM SI yang dikutip Isu Bogor, Selasa 20 Oktober 2021.
Dalam undangan itu juga dijelaskan bahwa merujuk pada hasil aksi gruduk Istana Oligarki 7 Tahun Jokowi Mengkhianati Rakyat, maka Dalam waktu 3x24 jam pasca aksi 21 oktober 2021, Aliansi BEM Seluruh Indonesia menuntut Kepala Staf Kepresidenan Bapak Moeldoko memberikan kajian BEM SI kepada Presiden jokowi dibuktikan dengan foto dokumentasi.
"Kedua adanya tanggapan bapak presiden jokowi terkait kajian yang telah diberikan. dan Ketiga Terealisasi nya selusin tuntutan rakyat dalam waktu dekat sebagai komitmen perbaikan dari bapak presiden jokowi," kata Koordinator Media BEM SI 2021 Muhammad Rais.
Baca Juga: Kemkominfo Disebut Sering Minta Hapus Konten, Refly Harun: Ujian Bagi Demokrasi Indonesia
Muhammad Rais juga menyatakan pihaknya tidak akan berhenti untuk kembali berunjukrasa menuntut Presiden Jokowi.
"Kami ada dan terus berlipat ganda. Panjang Umur Perjuangan! Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Hidup Perempuan Indonesia," tulisnya.***